Salat Gaib Presiden Khalifa Al Nahyan Digelar di Masjidil Haram-Masjid Nabawi

14 Mei 2022 3:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potret udara umat Islam melaksanakan salat tahajud pada malam 27 Ramadhan di Masjidil Haram selama bulan suci Ramadhan, di kota suci Mekah, Arab Saudi, Rabu (27/4/2022). Foto: Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Potret udara umat Islam melaksanakan salat tahajud pada malam 27 Ramadhan di Masjidil Haram selama bulan suci Ramadhan, di kota suci Mekah, Arab Saudi, Rabu (27/4/2022). Foto: Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
Salat jenazah Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan juga turut digelar di dua masjid suci, yakni Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Salat dilakukan tanpa ada jenazah secara langsung atau salat gaib.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Saudigazette, salat gaib di dua lokasi tersebut langsung diarahkan oleh penjaga dua masjid suci, Raja Salman. Salat gaib dilakukan selepas salat magrib.
Tak hanya di dua masjid suci, salat jenazah juga dilakukan di seluruh masjid yang ada di UEA. Warga berkumpul untuk menunaikan salat gaib tersebut yang dilaksanakan usai salat magrib.
Sheikh Khalifa bin Zayed al-Nahyan melambai dari kendaraannya saat ia meninggalkan 10 Downing Street di Central London, Inggris. Foto: Andrew Cowie/AFP
Sebelumnya, Kementerian Kepresidenan mengatakan UEA akan menjalankan masa berkabung selama 40 hari dengan pengibaran bendera setengah tiang mulai Jumat.
Selain itu, negara juga akan menangguhkan pekerjaan di semua entitas sektor publik dan swasta selama tiga hari.
Mendiang Sheikh Khalifa mulai menjabat sebagai Presiden UAE pada 2004. Satu dekade kemudian, pada 2014, Khalifa mengalami serangan stroke dan memutuskan untuk mundur dari sebagian besar urusan pemerintahan UEA.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, jabatan pemimpin de facto dipegang oleh saudara Khalifa Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed yang akrab dikenal sebagai MbZ.
"UEA telah kehilangan putra dan pemimpinnya yang saleh dari 'fase pemberdayaan' dan penjaga perjalanannya yang diberkati," tulis MbZ dalam pernyataan yang dirilis usai wafatnya Khalifa.