Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Salat Jenazah Syeikh Yusuf Al-Qaradhawi Digelar di Masjid Terbesar di Qatar
27 September 2022 15:44 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Ulama dan cendekiawan berpengaruh Syeikh Yusuf Al-Qaradhawi -- kadang ditulis Yusuf Al-Qaradawi atau Yusuf Qardhawi -- wafat pada Senin (26/9). Jenazah akan dimakamkan hari ini, Selasa (27/9), di Doha, ibu kota Qatar .
ADVERTISEMENT
Akun resmi Qaradhawi menjelaskan bahwa salat jenazah dilaksanakan setelah salat Zuhur di Masjid Imam Muhammad bin Abdul Wahhab. Setelah itu, almarhum akan dimakamkan di pekuburan Abu Hamour, Doha.
Mengutip situs Visit Qatar, masjid lokasi salat jenazah almarhum juga disebut sebagai Masjid Agung Negara Qatar. Masjid yang diresmikan pada 2011 ini merupakan masjid terbesar di Qatar dan mampu menampung 30 ribu jemaah.
Masjid tersebut mengadopsi arsitektur Islam dengan garis-garis sederhana dan lengkungan-lengkungan anggun yang menarik hati.
Profil Syeikh Yusuf Al-Qaradhawi
Syeikh Yusuf Al-Qaradhawi lahir di Mesir, pada tahun 1926, saat Mesir di bawah jajahan Inggris. Hal ini membuat Qaradhawi kemudian tumbuh menjadi aktivis antikolonial.
Doktor dari Universitas Al-Azhar, Kairo, ini dikenal sebagai ulama yang kritis, tajam, dan kadang kontroversial. Pendapatnya tak jarang membuat pihak tertentu gerah, termasuk pemerintah Mesir kala itu.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Mesir beberapa kali menjebloskan Qaradhawi ke penjara dengan tudingan terkait gerakan Ikhwanul Muslimin, kelompok Islam dan sosial terbesar di negara itu yang didirikan pada tahun 1928.
Selama dipenjara, Qaradhawi menulis banyak buku yang kemudian diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
Buku-bukunya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia antara lain: Norma dan Etika Ekonomi Islam; Panduan Lengkap Taubat kepada Allah; Merasakan Kehadiran Tuhan; Membumikan Syariat Islam: Keluwesan Aturan Ilahi untuk Manusia; Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan; Islam Ekstrem: Analisis dan Pemecahannya.
Al-Qaradhawi pada tahun 1961 hijrah ke Qatar dan menjadi dosen di sana. Dia mendapat kewarganegaraan Qatar pada tahun 1968.
Pengaruhnya di dunia Arab semakin bertambah setelah tampil rutin di televisi Al-Jazeera di acara keagamaan berjudul “Syariah dan Kehidupan”.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2011, Qaradhawi sempat pulang ke Mesir menyusul aksi massa prodemokrasi yang membuat rezim Hosni Mubarak jatuh. Dia juga memimpin salat Jumat di Tahrir Square, pusat aksi massa, beberapa hari setelah Mubarak lengser.
Middle East Eye melansir, terlepas dari pengaruh intelektual Qaradhawi terhadap Ikhwanul Muslimin dan dukungan nyata untuk kelompok tersebut, Qaradhawi berulang kali membantah menjadi anggota organisasi tersebut.
Qaradhawi juga menolak beberapa permintaan kelompok tersebut untuk memegang posisi senior di dalamnya.
Dukungan Qaradhawi untuk Musim Semi Arab (Arab Spring) dan penentangannya terhadap Abdel Fattah el-Sisi yang saat ini berkuasa di Mesir, disebut sebagai salah satu alasan krisis diplomatik antara Doha dan beberapa negara Arab. Krisis ini menyebabkan boikot empat tahun terhadap Qatar pada tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Saat ini Qatar dan negara-negara Arab yang dipimpin Arab Saudi itu telah berdamai.