Salat Jumat Perdana Jemaah Haji RI di Masjidil Haram, Perhatikan Hal Berikut

24 Mei 2024 15:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon jemaah haji Indonesia memanjatkan doa di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (23/5/2024). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Calon jemaah haji Indonesia memanjatkan doa di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (23/5/2024). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari ini adalah Jumat perdana jemaah haji Indonesia berada di kota kelahiran Nabi Muhammad SAW, Makkah Al Mukarramah. Bagi jemaah yang akan melaksanakan salat Jumat di Masjidil Haram harap perhatikan waktu keberangkatan dan perlengkapan yang dibawa.
ADVERTISEMENT
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sudah menerbitkan imbauan terkait salat Jumat di Masjidil Haram. Jemaah yang akan ke Masjidil Haram, diimbau berangkat lebih awal agar bisa mendapat tempat di dalam dan terhindar dari kepadatan. Sebab, cuaca di Makkah sangat terik.
"Imbauan jemaah haji yang mau salat Jumat agar berangkat sebelum jam 10 pagi dan pulangnya kami anjurkan setelah jam 14.00 WAS," ucap Kepala Daker Makkah, Khalilurrahman, di kantor Daker, Jumat (24/5).
Keberangkatan sebelum jam 10 pagi itu untuk menghindari suhu panas dan terik dan kerumunan. Selain itu jangan lupa untuk membawa air minum agar tidak dehidrasi.
"Karena cukup panjang waktunya diimbau membawa air minum atau payung karena panas," ucapnya.
Umat Islam menunggu dimulainya shalat Magrib di kawasan Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (23/5/2024). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bawa Kantung Buat Alas Kaki

Selalu pakai alas kaki, sepatu atau sandal. Jangan lupa membawa kantung untuk memasukkan sepatu dan sandal, sebab saat memasuki Masjidil Haram alas kaki harus dilepas. Bila tidak membawa kantong maka sepatu/sandal harus dititipkan di pintu masuk. Nah, biasanya para jemaah pintu masuk dan keluarnya selalu berbeda.
ADVERTISEMENT
"Sandal sepatu agar dimasukkkan kantung plastik ditentang agar bisa dikenakan setelah melaksanakan ibadahnya," katanya.
Selain itu, kartu dan gelang identitas harus selalu dibawa. Hal ini akan memudahkan petugas membantu saat jemaah tersesat.
"Jangan sungkan meminta bantuan ketika mendapat kendala, jangan malu meminta pertolongan kepada petugas yang berseragam resmi ini," katanya.

Naik Bus Shalawat Rute Hotel

Hal yang sama disampaikan oleh tim Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda. Widi menyampaikan, Masjidil Haram hari ini akan lebih padat dipenuhi jemaah yang akan menunaikan salat Jumat.
“Untuk menghindari kepadatan antrean di halte dan terminal, jemaah agar menyesuaikan waktu keberangkatan dari hotel maupun waktu kepulangan dari Masjidil Haram dengan menggunakan bus shalawat,” terang Widi.
ADVERTISEMENT
“Dengan datang lebih awal, jemaah dapat salat di dalam masjid dan menghindari potensi kemungkinan penutupan terminal dan berpotensi salat di luar masjid dengan risiko kepanasan,” katanya.
Setelah salat, jemaah agar pulang lebih lambat, menunggu 30 – 60 menit atau pulang setelah jam 14.00 WAS, hal ini untuk menghindari antrean dan penumpukan jemaah di terminal bus.
“Pastikan naik bus sesuai rute tujuan yang akan membawa kembali ke hotel,” kata dia.
Untuk memudahkan jemaah mengenali, ia menjelaskan, setiap bus dipasang stiker dengan desain dan warna yang berbeda-beda. Stiker itu berisi informasi rute, nomor rute, dan warna rute.
“Jika ada jemaah yang tidak bisa membaca tulisan rute, bisa mengingat nomor atau warna. Setiap jemaah juga dibekali kartu yang sama dengan stiker bus shalawatnya,” ucapnya.
ADVERTISEMENT