Saleh Daulay: Banyak Alumni Dokter dari LN yang Jago Tak Bisa Praktik di RI

21 Juni 2022 12:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi IX DPR, Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi IX DPR, Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyoroti sejumlah permasalahan terkait praktik kedokteran di Indonesia. Salah satunya meliputi dokter alumni luar negeri yang kesulitan praktik di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Persoalan ini diadukan oleh Forum Dokter Indonesia Bersatu (PDIB dan Pengurus Forum Dokter Susah Praktik (FDSP pada pertemuan Senin (20/6) kemarin.
“Kemudian yang lainnya itu mereka menginginkan agar dokter-dokter yang alumni luar negeri itu juga bisa berpraktik di Indonesia karena selama ini itu jadi problem,” ucap Saleh kepada kumparan pada Selasa (21/6).
Saleh menjelaskan bahwa saat ini dia melihat fakta di lapangan banyak dokter alumni luar negeri yang sangat berpengalaman. Namun mereka tidak dimanfaatkan dengan baik di dalam negeri.
“Dokter-dokter luar negeri malah yang sudah sangat pengalaman, sudah misalnya pernah membedah jantung beberapa kali di luar negeri misalnya seperti di Jerman begitu, malah tidak bisa praktik di Indonesia," tuturnya.
"Padahal dia sudah sangat senior. Akhirnya dokter dokter yang sudah jago seperti itu tidak dimanfaatkan dengan baik oleh kita begitu di Indonesia,” jelas Saleh.
ADVERTISEMENT
Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menjelaskan bahwa tata kelola pelayanan kesehatan di Indonesia juga masih perlu diperbaiki. Pasalnya Saleh menyebut bila pelayanan ini belum sempurna kepala negara akan lebih memilih untuk berobat ke luar negeri yang seharusnya kondisi kesehatannya adalah rahasia negara.
“Jadi tidak heran mereka mengatakan kepala kepala negara itu diperiksa dan dirawat di negaranya sendiri. Ini menjadi penting karena kepala negara tu kan harus betul betul safe. Kalau bisa jangan sampai dirawat oleh orang lain karena dia kan kepala negara. Jadi semua penyakit dan segala macamnya itu seharusnya tidak ada orang boleh tahu begitu,” tambahnya.
Berdasarkan tuntutan yang disampaikan pada rapat audiensi dengar pendapat yang digelar sebelumnya, Saleh menyebut saat ini pihaknya masih dalam tahap menampung aspirasi dari seluruh masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Saya kita begini kalau secara khusus terkait dengan perubahan UU ini kan belum dibuka sebetulnya nih, masih menampung. Jadi kalau ada yang mau menyampaikan pendapat ya tentu kita terbuka mendengar. Silahkan disampaikan,” tutup Saleh.