Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Saling Lapor Masinton dan Camelia Neneng soal Tarik-Menarik Baju
9 Oktober 2024 8:06 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPRD Tapanuli Tengah (Tapteng), Camelia Neneng Susanty Sinurat, melaporkan Masinton Pasaribu, eks anggota DPR RI yang merupakan calon Bupati Tapteng, ke Polrestabes Medan.
ADVERTISEMENT
Camelia dan Masinton sama-sama kader PDIP.
Laporan Camelia tercantum dalam berkas bernomor LP/B/2795/X/2024 SPKT/Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara.
Dalam uraian singkat laporan polisi itu, disebut perkaranya adalah masalah menarik baju yang dilakukan Masinton hingga kancing baju Camelia terlepas.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, mengatakan akan memeriksa terlebih dahulu laporan tersebut. "Saya cek dulu ya," kata Hadi, Selasa (8/10).
Rekan Camelia yang juga saksi, Ari Mitara Halawa, menyebutkan kejadian ini terjadi di warung durian "Si Bolang Durian" di Kota Medan.
Awal mulanya, Camelia dan Ari bersama kader PDIP lain nongkrong di Si Bolang Durian usai rapat internal PDIP. Lalu, mereka menyadari, ada Masinton di sana. Tiba-tiba, Masinton memanggil Ari.
ADVERTISEMENT
Menurut Ari, Masinton mempermasalahkan Ari yang "tidak tegak lurus". Ari dan Camelia dianggap tidak mendukung Masinton di Pilbup Tapteng. Sebagai konteks, dalam Pilbup Tapteng, PDIP sempat memiliki sejumlah calon untuk maju cabup.
Ari menirukan amarah Masinton: "Enggak usah kau bawa-bawa lambang PDIP itu, kalau kau tidak jujur," kata Masinton seperti diceritakan ulang Ari.
Seusai itu, kata Ari, Masinton menghampiri Camelia yang sedang duduk.
"Habis itu duduklah Ibu Camelia, didatangi Pak Masinton, tanya kenapa juga kau tidak tegak lurus, buka bajumu itu katanya. Kalau kau tidak mau tegak lurus, sambil dia mencengkram bajunya dan putus kancing bajunya itu," ujar Ari.
Masinton Laporkan Balik Waka DPRD Tapteng soal Tarik-Menarik Baju, Sebut Hoaks
ADVERTISEMENT
Calon Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu melaporkan balik Wakil Ketua DPRD Tapteng Camelia Neneng ke Polda Sumut. Laporan tersebut atas dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks terkait masalah tarik baju.
Laporan yang dilancarkan politikus PDIP itu tertuang dalam STTLP/B/1398/X/2024/SPKT/Polda Sumut.
“Hari ini kita resmi melaporkan Bapak Arimitara Halawa dan Ibu Camelia Neneng karena kita menduga telah menyebar berita bohong atau hoaks yang mengakibatkan pencemaran nama baik Masinton Pasaribu yang saat ini maju sebagai calon Bupati Tapanuli Tengah,” kata Kuasa Hukum Masinton, Joko Situmeang, pada Selasa (8/10).
Menurut Joko, apa yang disampaikan Ari dan Camelia soal insiden tarik baju hingga kancing lepas yang beredar tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di lokasi kejadian. Namun, peristiwa tersebut sengaja didramatisir.
ADVERTISEMENT
"Itu berita kita duga sengaja didramatisir. Katanya bajunya ditarik hingga kancing baju lepas, padahal di sana banyak saksi yang melihat kejadian. Tidak ada kancing yang lepas. Makanya kita melaporkan Ibu Camelia Neneng ini," kata Joko.
"Aktingnya kurang rapi, karena di TKP ada Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Pak Rapidin Simbolon, ibu Sorta Siahaan, Ibu Sarma Hutajulu, Disman Sihombing, Dennis Simalango dan masih banyak lagi. Tapi kok bisa ya kancing baju katanya copot, tapi orangnya opname. Sudahlah, sudahi semua sandiwara itu karena dapat merugikan diri sendiri," kata Joko.
Pernyataan Kubu Camelia Neneng
Sebelumnya, rekan Camelia, Ari Mitara, mengungkap kejadian menarik baju sampai kancing copot itu terjadi saat Masinton menghampiri Camelia yang tengah duduk di warung durian “Si Bolang Durian” Medan. Momen ini terjadi usai Rakerdasus PDIP Sumut.
ADVERTISEMENT
“Habis itu duduklah Ibu Camelia, didatangi Pak Masinton, tanya kenapa juga kau tidak tegak lurus, buka bajumu itu. Katanya, kalau kau tidak mau tegak lurus, sambil dia mencengkram bajunya dan putus kancing bajunya itu,” kata Ari bercerita.
Saat itu, Camelia pun hanya diam. Lalu, Ari memutuskan untuk mengajak Camelia bersama rekan lainnya untuk pulang. Terlebih, mereka harus segera kembali ke Kota Sibolga.
“Di mobil Kakak ini (Camelia) histeris, dia nangis-nangis, (kami tanya) kenapa Kakak, sambil teleponan sama suaminya. Yang akhirnya suaminya bilang lapor saja ke kantor polisi, seperti nggak terima suaminya,” kata Ari.