Sama dengan Monorel, Skytrain Pakai Roda Ban Karet Bukan Rel Besi

29 Mei 2017 18:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Gerbong Skytrain tiba di Bandara Soetta (Foto: Dok. AP II)
zoom-in-whitePerbesar
Gerbong Skytrain tiba di Bandara Soetta (Foto: Dok. AP II)
PT Angkasa Pura II (Persero) menegaskan, moda transportasi Skytrain yang akan beroperasi mengelilingi Bandara Soekarno Hatta mulai Juli 2017 mendatang memiliki perbedaan dengan kereta pada umumnya. Salah satu perbedaannya ada pada jenis roda penggerak.
ADVERTISEMENT
Humas PT Angkasa Pura II (Persero) Yado Yarismano menjelaskan, roda penggerak pada Skytrain adalah jenis roda ban karet bukan rel besi. Dari jenis roda penggerak, Skytrain mirip dengan monorel.
"Ada bannya, dia Automated Guideway Transit/AGT ini pakai ban, konsepnya bukan pake rel. Tapi memang jalannya normal ada jalurnya yang dibuat. Jadi di tengah-tengah di antara ban ada kayak bantalan gitu memang tinggal jalan saja, bannya juga statis enggak belok kanan kiri," kata Yado kepada kumparan (kumparan.com), Senin (29/5).
Gerbong Skytrain tiba di Bandara Soetta (Foto: Dok. AP II)
zoom-in-whitePerbesar
Gerbong Skytrain tiba di Bandara Soetta (Foto: Dok. AP II)
Sementara itu, Yado juga mengungkapkan, AP II telah mengubah tampilan luar Skytrain. Perusahaan telah memberikan goresan warna yang didominasi putih dan merah. AP II juga menempelkan logo perusahaan di bagian muka depan Skytrain.
ADVERTISEMENT
"Kalau warna merah itu memang corporate color kita," sebutnya.
Lalu bagaimana dengan tampilan interiornya? Yado menjelaskan, Skytrain memiliki ruang yang cukup luas yang dapat mempermudah para penumpang pesawat membawa barang bawaan. Yado mengungkapkan, dalam 1 train set, Skytrain bisa menampung hingga 176 penumpang.
"Ini konsepnya itu dia ada seatnya tapi enggak full seat, tengah-tengahnya kosong ada yang berdiri juga. Makanya kapasitasnya dengan dua gerbong (1 train set) bisa memuat 176 penumpang," jelas Yado.