Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Sambil Nangis, Korban Cerita Awal Bertemu Polisi Penipu Modus Anak Masuk Bintara
7 Januari 2025 12:21 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sunarto (50 tahun) buka suara tentang kasus penipuan yang dilakukan seorang polisi di Polres Pemalang berinisial WR. Sunarto termakan janji manis WR yang menjamin anaknya masuk bintara apabila membayar sejumlah uang.
ADVERTISEMENT
Sunarto mengenang awal pertemuannya dengan WR sambil menangis. Dia begitu sedih saat tahu uang hasil jual tanah warisan sejumlah Rp 900 juta itu melayang karena ditipu WR.
"Saya nuntutnya gitu aja. Tolong ya Pak Presiden, Pak, Mabes, Kapolri. Saya nuntut Pak, saya sudah empat tahun (dijanjikan) Kapolres Pemalang. Hasilnya kayak gini belum ada kepastian. Pak Presiden, Pak Mabes, tolong Pak uang saya kembali," katanya dengan air mata berderai, dikutip Selasa (7/1).
Kasus ini bermula saat Sunarto bertemu dengan seseorang polisi berinisial WH pada tahun 2020 lalu. Sunarto bertanya apakah WH memiliki kenalan yang bisa membantu mendaftarkan dua anaknya, Sutirto dan Moh. Syukur masuk bintara.
Namun, WH mempertanyakan kemampuan Sunarto menjadikan anaknya sebagai polisi. Kata WH, Sunarto harus mengeluarkan biaya sebagai syarat kelulusan tes polisi. WH menyarankan Sunarto menjual sawah apabila tak punya simpanan uang.
ADVERTISEMENT
"Waktu itu saya ditanya, anaknya mau jadi polisi? Punya apa? Sawah, karangan, rumah, jual saja untuk membiayai supaya senang," kata Sunarto.
Sunarto akhirnya menjual tanah demi masa depan kedua anaknya. WR lalu datang ke rumah meminta uang Rp 400 juta dengan alasan ongkos kapolres pulang kampung. Pekan berikutnya, WR kembali datang meminta uang Rp 900 juta untuk melunasi ke Kapolda.
Sunarto menyerahkan uang tersebut dengan perjanjian bermeterai bahwa uang akan dikembalikan jika anak-anaknya gagal masuk Polri. Namun, harapan Sunarto sirna ketika kedua anaknya gagal seleksi. Uang yang telah diserahkan pun tak kunjung kembali.
“Saya sudah bolak-balik ke Polres Pemalang, bahkan ke Polda, tapi belum ada hasil,” ungkap Sunarto yang kini meminta bantuan Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
ADVERTISEMENT