news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sambo Ngaku Tahu CCTV Rumah Duren Tiga Rusak dari Kodir: Untung Rusak

7 Desember 2022 19:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CCTV di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu (23/7/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
CCTV di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu (23/7/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ferdy Sambo berdalih sempat tidak mengetahui CCTV di rumahnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan rusak. Namun, ia tak menampik rusaknya CCTV tersebut dimanfaatkan untuk membuat skenario guna menutupi pembunuhan Brigadir Yosua.
ADVERTISEMENT
Keterangan Sambo itu disampaikan saat bersaksi untuk terdakwa Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (7/12).
Yosua tewas ditembak pada 8 Juli 2022. Sambo mengaku baru tahu CCTV di rumahnya tersebut rusak pada hari yang sama. Menurut Sambo, asisten rumah tangga bernama Diryanto alias Kodir yang memberitahunya.
"Kodir menyampaikan, 'rusak, Pak'. Saya juga tidak menanyakan detail dan tidak mengecek lagi," ujar Sambo.
Terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Yosua, Ferdy Sambo, usai menjalani sidang di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Namun, ia mengaku tak tahu kapan pastinya Kodir memberi tahu bahwa CCTV tersebut rusak. Hanya disebut, informasi itu ia dapatkan setelah Yosua tewas.
"Saya percaya karena dia yang menjaga rumah," kata Sambo.
Mantan Kadiv Propam itu mengakui bahwa kondisi rusaknya CCTV dimanfaatkan untuk mendukung rencananya membuat skenario pembunuhan Yosua.
ADVERTISEMENT
“Jadi istilahnya mohon maaf Yang Mulia, ya beruntung itu (CCTV) rusak. Kalau itu tidak rusak pasti saya tidak akan berani membuat cerita seperti ini, karena ada barang bukti di rumah,” kata Sambo.
Sambo pun merasa diuntungkan karena temuan ini bisa mendukung kesaksian rekayasanya. Sebab tidak ada bukti yang benar-benar menunjukkan kejadian saat penembakan itu terjadi.
“Jadi saya melanjutkan cerita tembak menembak itu Yang Mulia, saya mohon maaf,” tuturnya.
Pada sidang sebelumnya, sejumlah saksi sempat ditegur Sambo karena melihat CCTV di dalam rumah. Sambo menyatakan CCTV itu rusak.
Saksi-saksi di persidangan terdakwa Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (9/11/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kodir yang sudah dihadirkan sebagai saksi pun sempat menerangkan soal rusaknya CCTV. Meski kemudian jaksa hingga hakim meragukan kesaksian tersebut. Kodir diduga tidak memberikan keterangan yang jujur.
ADVERTISEMENT
Sambo dkk didakwa bersama-sama melakukan pembunuhan berencana terhadap Yosua. Pembunuhan dipicu amarah Sambo usai mendapat cerita Yosua melecehkan Putri Candrawathi.
Sambo berdalih tak ikut menembak. Ia pun menyatakan hanya memerintahkan Richard Eliezer dengan ucapan 'hajar Chad'.
Sementara Richard Eliezer mengakui dirinya menembak Yosua. Namun atas perintah Sambo. Menurut Eliezer, perintah Sambo jelas didengarnya: tembak. Bahkan sang mantan jenderal bintang 2 itu pun disebut turut menembak Yosua.