Sambut Dorongan Masyarakat Sipil, Sudirman Said Ikut Seleksi Calon Pimpinan KPK

15 Juli 2024 15:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Sudirman Said dalam program talkshow Info A1 kumparan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Sudirman Said dalam program talkshow Info A1 kumparan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sudirman Said memutuskan maju ikut seleksi calon pimpinan KPK periode 2024-2029. Mantan Menteri ESDM itu menaruh harapan dan meyakini bahwa setiap putaran pemerintahan baru akan membawa perubahan dan perbaikan.
ADVERTISEMENT
"Atas permintaan dan dorongan rekan-rekan gerakan masyarakat sipil, dan beberapa tokoh senior, insyaallah saya akan mengikuti seleksi Calon Pimpinan KPK periode 2024-2029," kata Sudirman saat dikonfirmasi, Senin (15/7).
Dia berharap pemerintahan ke depan akan mendengarkan harapan publik untuk berkomitmen dengan janji kampanye memperkuat KPK dan memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya.
Sudirman menyebut akan mengirimkan dokumen-dokumen pendaftaran secara online pada siang ini.

Dorongan Masyarakat Sipil

Sebelumnya, IM57+ Institute yang berisi eks pegawai KPK korban Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) mendorong sejumlah tokoh untuk maju ikut seleksi pimpinan KPK. Salah satunya Sudirman Said yang dinilai punya track record baik.
Sudirman Said pernah membongkar kasus "papa minta saham" yang melibatkan politikus Golkar sekaligus Ketua DPR Setya Novanto. Dia juga mendirikan Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI), gerakan pemberantasan korupsi.
ADVERTISEMENT
Indonesia Corruption Watch dan Gerakan #BersihkanIndonesia menggelar unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (8/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Indonesia Corruption Watch dan Gerakan #BersihkanIndonesia menggelar unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (8/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Terkait dorongan masyarakat sipil untuk ikut seleksi capim KPK, Sudirman menilainya positif.
"Gerakan masyarakat sipil didorong oleh warga negara yang memiliki pengetahuan dan kepedulian (concerned citizens) atas jalannya kehidupan bernegara. Mereka adalah pilar ketiga, seperti kekuatan penyeimbang yang berada di antara dua pilar lainnya: negara (state), dan dunia usaha (corporations)," kata Sudirman.
"Dalam upaya memberantas korupsi, kita patut mengapresiasi usaha teman-teman Civil Society (CS) yang tak kenal lelah melakukan usaha-usaha termasuk dalam mendorong penguatan kembali KPK. Saya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan harapan baik dari kawan-kawan gerakan CS," sambung lulusan STAN dan George Washington University, AS, ini.
Ilustrasi KPK. Foto: Hedi/kumparan
Menjadi pimpinan KPK, kata Sudirman, sebagaimana juga posisi-posisi publik lainnya, adalah memenuhi kepentingan dan harapan publik, bukan agenda pribadi.
ADVERTISEMENT
"Sejak usia sekolah, saya merasa terus diurus oleh negara. Mendapat beasiswa penuh selama kuliah, dan diberi tugas dan peran-peran penting dalam karier profesional saya," kata Sudirman yang kini berusia 61 tahun ini.
"Saat publik memanggil untuk membenahi KPK, memperkuat pemberantasan korupsi, sebagai warga negara saya harus bersiap. Bila Tuhan membuka jalan bagi pengabdian saya di KPK, semoga bisa menjadi bagian dari membayar “utang” pada rakyat, yang sesungguhnya tak akan pernah lunas," sambung pria yang pernah ikut Pilgub Jateng 2018 ini.
"Saya berterima kasih ternyata banyak sahabat-sahabat yang membantu menyiapkan persyaratan administrasi yang diperlukan. Sehingga dengan cepat seluruh syarat-syarat sudah dapat dipenuhi," pungkasnya.