Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
![Warga membuang sampah rumah tangga ke laut di pesisir pantai Kampung Jawa, Lhokseumawe, Aceh. Foto: Antara/Rahmad](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1557826671/qyzgu6spmkef0nkzyxam.jpg)
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Lembaga Penelitian dan Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sampah laut di Indonesia sudah mencapai 0,27-0,9 juta ton pertahunnya. Menurut Kepala LIPI Laksana Tri Handoko, angka ini menjadi titik awal upaya penanggulangan sampah laut di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"(Angka) ini baseline yang sekarang sehingga nanti kita turunkan 70 persen dari data sekarang," kata Handoko usai menghadiri rapat peluncuran baseline data nasional sampah laut di Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta Pusat, Kamis (12/12).
"Sesuai Rencana Aksi Nasional (RAN) pengelolaan sampah laut kita harus menurunkan sampai 70 persen pada 2025," tambah Handoko.
Ia menjelaskan, untuk menanggulangi banyaknya sampah laut di Indonesia, setidaknya ada dua upaya yang harus dilakukan dengan segera. Termasuk dengan cara mengurangi volume sampah yang dibuang ke laut.
"Itu yang paling mudah dan harus dilakukan. Yang paling besar kontribusinya adalah mengubah perilaku masyarakat supaya tidak membuang sampah sembarangan," ucapnya.
Selain itu menurutnya, perlu peran dari pemerintah daerah untuk memfasilitasi masyarakat agar tidak banyak sampah yang terbuang ke laut.
ADVERTISEMENT
"Yang kedua, bagaimana mengurangi volume sampahnya itu sendiri dengan berbagai teknologi misalnya, incinerator (teknologi pengolahan sampah yang melibatkan pembakaran bahan organik) baik incinerator di TPA maupun yang di TPS di gedung atau kelurahan," pungkas Handoko.