Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Setelah pemantauan dan analisis kami, pada pukul 10:24 (0224 GMT) pada 9 Mei 2021, puing-puing dari roket peluncuran Long March 5B Yao-2 telah masuk kembali ke atmosfer," kata Kantor Teknik Luar Angkasa Berawak China dalam sebuah pernyataan dilansir AFP.
Mereka menyebut, koordinat segmen roket berada di titik Samudera Hindia dekat Maladewa. Sebagian besar puing telah hancur saat masuk ke atmosfer bumi.
Layanan pemantauan Space-Track yang menggunakan data militer AS juga mengonfirmasi hal tersebut.
"Kami yakin roket itu jatuh di Samudra Hindia, tetapi kami menunggu data resmi dari @ 18SPCS," tulis mereka dalam tweet terpisah, merujuk pada skuadron Angkatan Luar Angkasa AS.
Hal ini sesuai dengan prediksi beberapa ahli yang meyakini puing-puing akan tercebur ke laut, mengingat 70 persen Bumi tertutup air.
ADVERTISEMENT
Roket Long March 5B diluncurkan dari pulau Hainan pada 29 April lalu membawa modul Tianhe, yang akan menjadi stasiun luar angkasa pertama China dengan kapasitas tiga awak. Peluncuran Tianhe adalah yang pertama dari 11 misi untuk menyelesaikan mega proyek tersebut.
Setelah berhasil mengorbit, sisa pecahan inti tahap utama roket akan turun kembali ke Bumi dalam kondisi tidak terkendali. Sebagian ahli sempat khawatir sisa roket bisa mendarat di daerah berpenghuni.