Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Samuel Tak Berniat Aniaya Dokter Gigi Vissi: Saya Ditantang, Dibilang Pengecut
26 Oktober 2023 21:21 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Polisi menggelar rekonstruksi kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Samuel Sunarya terhadap dokter gigi Vissi El Alexandra. Rekonstruksi diadakan di Polrestabes Bandung pada Kamis (26/10). Mereka menghadirkan langsung Samuel. Vissi dan sejumlah saksi diperagakan oleh orang lain.
ADVERTISEMENT
Samuel menceritakan peristiwa yang terjadi di klinik dokter gigi yang ada di area Paskal 23, Kota Bandung, pada Sabtu (21/10). Samuel mengatakan, duduk perkara masalah ini bermula saat Vissi mengirim pesan untuk memberitahukan keberadaannya melalui WhatsApp kepada Samuel.
"Dia (Vissi) yang share live location ke saya katanya 'Ini lokasi gua, kalau lebih dari sejam saya tunggu lu pengecut'. Saya dateng karena tantangan dan karena laki-laki aja ditantangin gimana," kata Samuel.
Menerima tantangan itu, Samuel datang ke klinik tempat Vissi membuka praktik. Setibanya di sana, Samuel langsung beranjak ke lantai dua dan bertemu dengan dua orang resepsionis.
Di sana, ia menanyakan keberadaan Vissi. Resepsionis kemudian memberi tahu bahwa Vissi sedang menangani pasien.
ADVERTISEMENT
Samuel sempat menunggu di dekat meja resepsionis. Namun, karena terlalu lama, dia langsung turun lagi ke lantai satu dan beranjak ke mal yang masih berada di area Paskal 23. Dia pun menuju ke kedai kopi dan memutuskan melupakan perselisihannya dengan Vissi.
"Karena saya orangnya gak sabaran, sudah aja saya anggap lupa dan turun ke lantai satu terus saya memutuskan pergi ke mal Paskal 23," ujar dia.
Ketika sedang berada di kedai kopi, Vissi tiba-tiba kembali menghubungi Samuel dan mengabarkan kalau dirinya sudah selesai menangani pasien. Samuel kembali ditantang untuk kembali ke klinik.
Samuel kembali ke klinik dan langsung menaiki tangga ke lantai tiga. Ketika itu, pisau yang disiapkannya sudah berada di tangan tapi mata pisaunya tak dikeluarkan.
ADVERTISEMENT
"Ini (pisaunya) udah di tangan tapi belum dikeluarin mata pisaunya," ujar dia.
Di lantai tiga, Samuel dan Vissi lalu bertemu di sebuah lorong. Keduanya langsung terlibat cekcok dan berjalan mendekat. Mata pisau pun kemudian dikeluarkan dari pisau yang dibawa oleh Samuel untuk menakuti Vissi. Namun demikian, kata Samuel, Vissi ternyata tidak gentar dan malah semakin mendekatinya.
"Dia nantangin segala macam, saya keluarin baru, orangnya terus ngedeketin terus berani, begitu saya tau dia berani, saya dorong (mata pisaunya)" kata Samuel.
Melihat Vissi justru semakin mendekat, Samuel kembali memasukkan mata pisaunya. Samuel mengaku tak punya niat untuk melukai Vissi meskipun sudah membawa pisau.
Singkat cerita, Vissi kemudian meminta Samuel untuk menyelesaikan masalah di luar. Keduanya pun beranjak turun ke bawah dan kembali terlibat cekcok di depan klinik.
ADVERTISEMENT
Ketika cekcok, sambung Samuel, tiba-tiba Vissi memukulnya berulangkali ke bagian wajah. Kacamata yang dikenakan Samuel sampai terpental.
"Yang pertama (pukulan) kena telinga, kena daerah mata kiri, mata kanan, kepala lah semuanya. Random ke kepala bahkan sampai kacamata saya jatuh ke lantai dan dia remukin kacamatanya," ujar dia.
Menerima pukulan itu, Samuel memasukkan pisau yang telah dibawanya ke jaket dan langsung memukul balik Vissi pada bagian kepala menggunakan tangan kosong.
Samuel menegaskan tak ada penusukan yang dilakukan terhadap Vissi. Dia pun mengaku tak sekuat tenaga memukul Vissi.
"Berkali-kali baru saya taruh pisau yang memang sudah posisi di dalam itu, ke kantong celana atau ke jaket. Saya pukul lalu ke arah kepala kiri dengan tangan kosong, satu kali," kita dia.
ADVERTISEMENT
Usai memukul Vissi, sambung Samuel, tiba-tiba datang seorang pria yang langsung memukulnya sampai terpental. Samuel tak balik membalas pukulan pria itu.
Dia lalu pergi dari klinik dan meminta dilakukan visum di Polsek Andir. Dia pun mengaku telah melapor ke polisi menjadi korban pengeroyokan.
"Saya bilang lagi ke orangnya 'Awas aja lu saya cari' terus saya ke Polsek Andir untuk cari surat visum," kata dia.
Ada 23 Adegan dalam Rekonstruksi
Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, Kompol Agta Bhuwana Putra, mengatakan total ada 23 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi tersebut.
Adapun rekonstruksi itu digelar agar perkara yang terjadi antara Samuel dan Vissi menjadi lebih jelas.
"Kita dalami melalui rekonstruksi kita dapatkan 23 adegan," ujar dia.