news-card-video
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Sandi Bicara soal Macet Horor di Puncak hingga Rencana Bangun Kereta Gantung

19 September 2024 20:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf Sandiaga Uno. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf Sandiaga Uno. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
ADVERTISEMENT
Macet panjang terjadi di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, di masa libur panjang Maulid Nabi beberapa waktu lalu. Kemacetan berjam-jam seperti ini selalu berulang di kala libur panjang.
ADVERTISEMENT
Soal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno turut angkat bicara.
"Tiga hal yang sudah kami lakukan. Segera lakukan manajemen krisis secara terintegrasi. Melibatkan lintas kementerian dan lembaga dan juga pemerintah daerah. Bahwa, Puncak ini sudah jauh sekali di atas kemampuan daya dukungnya," kata Sandiaga di Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Kamis (19/9).
Sandiaga mengatakan pihaknya akan melakukan penyesuaian dengan pembatasan. Daya dukung di jalan menuju Puncak itu hanya belasan ribu kendaraan saja.
"Dengan pembatasan karena daya dukung dari puncak itu hanya sekian belas ribu kendaraan. Tidak bisa ditambah. Apalagi dengan roda dua yang kemarin sampai 50 ribu," bebernya.
Sandi kemudian bicara solusi atas macet tersebut. Menurutnya, perlu dibangun infrastruktur kereta gantung.
ADVERTISEMENT
"Kita akan membangun infrastruktur yaitu kereta gantung. Sekarang melihat kejadian kemarin bahwa minat untuk berwisata di Puncak masih menjadi top of mind. Ini akan kita kebut," terangnya.
Menurut Sandiaga sistem ganjil genap dan buka tutup di Puncak sudah berlangsung 40 tahun. Jadi perlu tata kelola terkini dengan teknologi.
"Masalah ganjil genap atau buka tutup ini udah 40 tahun lebih dan selalu terjadi seperti ini (macet)," jelasnya.
"Nanti akan kita kelola dengan lebih menggunakan teknologi terkini, juga dengan infrastruktur-infrastruktur yang ramah lingkungan," kata Sandiaga.