Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Sandi Datangi Rumah Pengasingan Sukarno di Bengkulu: Penuh Inspirasi
9 Februari 2019 18:30 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB

ADVERTISEMENT
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno bertolak ke Bengkulu untuk melanjutkan kegiatan kampanyenya. Ia memiliki sejumlah agenda seperti bertemu kelompok milenial, melihat tempat pengasingan Presiden ke-1 RI Sukarno, dan bertemu simpatisannya.
ADVERTISEMENT
Setibanya di Bengkulu, Sandi langsung mengunjungi ke Pasar Panorama untuk melihat kondisi pasar. Ia sempat mampir di warung Ibu Tri yang menjual gula aren, minyak goreng, dan kebutuhan pokok lainnya. Kepada Sandi, Ibu Tri curhat harga-harga kebutuhan pokok cukup stabil.
"Harga-harga yang lain stabil. Cuma harga terigu naik. Dari Rp 130 ribu sekarang Rp 150 ribu," ucap Tri ke Sandi dalam keterangannya, Sabtu (9/2).
Sandi mengungkapkan salah satu programnya bersama Prabowo adalah merevitalisasi pasar agar suasana nyaman hingga pedagang sejahtera. Ia juga berjanji akan menggerakkan perekonomian masyarakat dan memastikan harga-harga kebutuhan pokok stabil dan terjangkau, serta membuka lapangan kerja secara luas.
Sebelum menuju Rumah Pengasingan Sukarno, Sandi menyempatkan membeli gula aren di warung Ibu Tri. "Ini untuk istri saya di rumah," kata Sandi.
Mantan Wagub DKI itu kemudian bertolak ke Rumah Pengasingan Bung Karno di Anggut Atas, Ratu Samban, Kota Bengkulu. Dalam kunjungannya, Sandi turut ditemani Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
ADVERTISEMENT
Mereka memasuki satu persatu ruangan di rumah tersebut, mulai dari tempat kerja hingga peraduan 'Putra Sang Fajar'. Di setiap pojok ruangan, mereka diberi penjelasan oleh seorang pengurus Rumah Pengasingan bernama H. Irianto Abdullah.
Setelah menjelajahi seluruh ruangan, Sandi kemudian menuju sumur timba. Sumur itu dahulunya menjadi salah satu pusat aktivitas Bung Karno, termasuk untuk berwudu.
"Ini tempat bersejarah dan penuh inspirasi perjuangan Proklamator Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Adil dan Makmur, Indonesia menang dan sejahtera. Keinginan para pendiri republik ini harus diwujudkan. Pembangunan yang berorientasi pada rakyat dan dimaksimalkan semuanya untuk rakyat Indonesia," ungkap Sandi.
Sebelum meninggalkan lokasi, Sandi juga menyempatkan diri berpose di foto Bung karno yang tengah bersepeda. Sepeda itu menjadi salah satu alat transportasi yang digunakan Sukarno selama pengasingan.
ADVERTISEMENT