Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Sandi Ingin Biaya Politik Murah, Agar Politikus Tak Tersandera Pemodal
28 Februari 2018 23:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
![Sandiaga Uno menonton Benyamin Biang Kerok (Foto: Puti Safitri/kumparan)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1519834934/xu3juwguhjtkggnmt2j9.jpg)
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno baru saja menyaksikan film Benyamin Biang Kerok di Djakarta Theater XXI. Dalam film yang dibintangi oleh Reza Rahardian tersebut, terdapat sebuah adegan pejabat yang mendapatkan bantuan dana kampanye. Saat sudah terpilih, pejabat itu harus mengikuti kemauan dari pebisnis yang memberikannya modal kampanye.
ADVERTISEMENT
Sandi yang juga berlatar belakang pebisnis, tidak menampik adegan tersebut terjadi dalam dunia politik di Indonesia. Mengingat untuk terjun ke dunia politik, dibutuhkan dana yang tidak sedikit.
“Kampanye jadi wakil rakyat, itu betul kan politik. Kita kan berbiaya dan kalau tidak memiliki biaya akhirnya harus (cari modal kampanye) dan kita lihat semakin marak,” kata Sandi di Djakarta Theater XXI, Jakarta, Rabu, (28/2).
Sandi mengharapkan hal semacam itu bisa diminimalisir, dengan memangkas biaya untuk masuk ke dunia politik. Menurutnya, biaya politik yang terjangkau, bisa membuat politikus tidak lagi tersandera untuk berusaha mengembalikan modal yang ia habiskan saat kampanye.
“Makanya kita lihat pencegahannya ke depan. Agar kita punya sisi politik yang bersih, kita harus pastikan biaya politik menurun drastis. Sehingga orang-orang terbaik tidak harus tersandera dengan biaya yang terlalu mencekik, untuk dia berbakti kepada bangsa dan negara,” ujar Sandi.
ADVERTISEMENT
Sandi sendiri mengaku tidak tersinggung dengan kritik sosial yang ada di film Benyamin Biang Kerok. Ia mengharapkan hal tersebut menjadi bahan masukan bagi dirinya secara pribadi dan pejabat lainnya.
“Itu sudah jadi kenyataan dan realita. Kalau saya sih lihat itu kritik yang sangat konstruktif. Mestinya sih enggak usah marah, ini jadi pembenaran buat kita,” ungkap Sandi.