Sandi Kandangkan 12 Kopaja dan Metro Mini karena Ngebul

6 Agustus 2018 15:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandi di Pulau Kelapa Dua (Foto: Moh. Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandi di Pulau Kelapa Dua (Foto: Moh. Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya meningkatkan kualitas udara. Salah satu caranya adalah menertibkan bus Kopaja dan Metro Mini yang memiliki sistem emisi buruk sehingga knalpotnya mengebulkan asap hitam.
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku penertiban bus Kopaja dan Metro Mini yang knalpotnya mengebul sudah berjalan. Dia bahkan mengklaim sudah ada beberapa bus yang "dikandangkan".
"Selama satu dua bulan saya lari, saya sudah mengandangkan lebih dari 12 Kopaja dan bus sedang atau Metro Mini yang melanggar dan ngebul,” kata Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin, (6/8).
Tindakan melarang bus yang knalpotnya mengebulkan asap hitam, dianggap Sandi, sebagai bentuk penegakan aturan. Apalagi, saat ini kualitas udara di Jakarta tidak bisa dikatakan baik.
“Order (perintah)-nya sangat jelas dan tegas bahwa kualitas udara kami (ingin) yang terbaik di Jakarta dan untuk yang melanggar ketentuan akan ditindak tegas dan istilahnya dikandangkan,” ujar Sandi.
Kopaja dirazia Dinas Perhubungan (Foto: dok. Sudin Perhubungan Jakarta Selatan)
zoom-in-whitePerbesar
Kopaja dirazia Dinas Perhubungan (Foto: dok. Sudin Perhubungan Jakarta Selatan)
Sandi juga mengaku sudah memetakan penyebab pencemaran udara di Jakarta. Hasilnya polusi di Jakarta terjadi akibat pabrik dari asap mobil. Untuk polusi yang bersumber dari asap kendaraan, Sandi menganggap masalah itu mulai teratasi dengan adanya kebijakan ganjil-genap.
ADVERTISEMENT
"Buruknya kualitas udara di Ibu Kota 50 persennya lagi mobil. Nah 50 persennya mobil itu sudah kita perluas ganjil-genap,” ujar Sandi.
Namun, Sandi belum mengungkapkan solusi yang direncanakan untuk menekan polusi akibat aktivitas pabrik di Jakarta. Dia hanya mengatakan, ada harapan agar pemerintah pusat mau membantu menyelesaikan masalah udara di Jakarta.
“Ini kita ingin imbau langkah baiknya seandainya disetujui pemerintah pusat kita imbau juga dan memerintahkan mereka juga untuk bekerja sama dengan kita untuk memperbaiki kualitas udara di Ibu Kota,” ungkap Sandi.