Sandi Klaim Utang Negara Ditambah BUMN Capai Rp 5 Ribu Triliun

12 Desember 2018 20:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno saat Diskusi dan Seminar Ciptakan Lapangan kerja Melalui Wirausaha. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno saat Diskusi dan Seminar Ciptakan Lapangan kerja Melalui Wirausaha. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengelolaan BUMN oleh pemerintah perhatian cawapres Sandiaga Uno. Sandi menyayangkan cara pemerintah saat ini yang memperlakukan BUMN seperti korporasi, padahal BUMN bisa jadi benteng perekonomian bangsa.
ADVERTISEMENT
Sandi mengatakan, pola pengelolaan BUMN seperti ini membuat pemerintah juga menanggung utang BUMN. Dia mengklaim utang pemerintah ditambah dengan BUMN bisa mencapai Rp 5 ribu triliun.
Cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno saat mengambilkan nasi untuk wartawan. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno saat mengambilkan nasi untuk wartawan. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
“Kalau saya dapat amanah, kita akan jaga BUMN ini. BUMN ini bukan alatnya Prabowo-Sandi, ini BUMN adalah untuk memastikan adil dan makmur. Kalau BUMN bisa kita gerakkan, tidak akan membebani APBN. Utangnya tidak membludak,” kata Sandi dalam diskusi bertajuk “Selamatkan BUMN sebagai Benteng Ekonomi Nasional” di Hotel Ambhara, Rabu (12/12).
”Sekarang saya dapat laporan katanya sudah lebih dari Rp 5 ribu triliun ya. Ini alarming ya. Dan saya lihat, ini tertinggi utang sektor publik. Sudah di atas 60 persen. Ini jadi utang negara ditambah utang BUMN. It's worry. Mestinya kita concern, mestinya khawatir,” imbuhnya.
Sandiaga Uno (kanan) didampingi Direktur Materi Debat dan Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Sudirman Said (kiri). (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno (kanan) didampingi Direktur Materi Debat dan Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Sudirman Said (kiri). (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Menurut Sandi, dengan kondisi BUMN yang seperti ini, harusnya pemerintah khawatir. Tapi sebaliknya, pemerintah terkesan menganggap besaran utang dianggap wajar. Sebab, jika ada suatu krisis terjadi baik dari faktor internal maupun eksternal, utang sebesar itu bisa menjadi ancaman perekonomian bangsa.
ADVERTISEMENT
“Level utang ini masih bisa dianggap sebagai suatu hal yang masih dalam batas kewajaran. Iya kalau semua oke. Kalau ada eksternal shock gimana, kalau ada internal shock gimana. Bagaimana kalau ada satu pelambatan ekonomi yang tidak kita prediksi. Bagaimana kalau trade war berlanjut. Bagaimana kalau komoditas anjlok luar biasa,” terangnya.
Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno sedang berswafoto bersama. (Foto: Instagram/@sandiuno)
zoom-in-whitePerbesar
Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno sedang berswafoto bersama. (Foto: Instagram/@sandiuno)
Sandi menilai, kondisi ini bisa semakin parah, terlebih banyak bahan-bahan mentah yang selama ini jadi andalan Indonesia harganya menurun.
“Saya baru dari Sumut, mengeluh semua, sawit jeblok, penghasilan petani ya mengalami suatu tekanan. Saya ingin BUMN ini jadi benteng dan dikelola dengan profesionalisme,” tutupnya.