Sandi Minta Warga Laporkan Dugaan Korupsi via Aplikasi Qlue

15 Februari 2018 15:27 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aktor Fachri Albar ditangkap Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan setelah mendapat laporan dari masyarakat via aplikasi Qlue. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengapresiasi langkah masyarakat dalam penggunaan aplikasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Sandi bahkan mengaku dirinya juga telah mengunduh dan menggunakan aplikasi tersebut untuk memantau laporan warga. Ia berharap semakin banyak warga yang memaksimalkan pemanfaatan aplikasi Qlue untuk melaporkan berbagai permasalahan, termasuk dugaan korupsi.
"Ini (Qlue) adalah salah satu aplikasi yang saya pakai dan saya pantau dalam citizen reporting mechanism. Nah ini semuanya ada di Kemenkotik (Diskominfotik-Red), ada gambarannya saya selalu pantau,” ujar Sandi di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (15/2).
"Melalui Qlue ini kita harapkan ke depan kerja sama untuk memberikan masukan bukan hanya dari segi pelayanan publik tapi juga misalnya ada dugaan korupsi, dugaan penyelewengan di wilayah maupun SKPD itu bisa dilaporkan di sini,” imbuhnya.
Selain melalui aplikasi Qlue, kata Sandi, warga juga bisa mengirim laporan dan aduan mereka via email hingga media sosial Pemprov DKI. "Ada reporting melalui Qlue, melalui email, SMS, website, dan media sosial lainnya,” terang Sandi.
ADVERTISEMENT
“Itu yang menjadi keinginan kita di sini bahwa ke depan pelayanan dan apa pun yang dilakukan oleh Pemprov DKI harus tentunya transparan dan melibatkan publik,” pungkasnya.
Qlue adalah sebuah aplikasi yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memberikan laporan apa pun secara langsung kepada pemerintah maupun pihak swasta. Aplikasi Qlue mendapat dukungan dari Pemprov DKI sebagai alat melaporkan masalah perkotaan, terutama di masa kepemimpinan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).