Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru yang menyatakan elektabilitas Jokowi - Ma’ruf Amin berada di bawah 50 persen dan Prabowo - Sandiaga Uno terus menguat. Sandi mengaku bersyukur dengan hasil survei ini karena sesuai dengan survei internal BPN.
ADVERTISEMENT
“Alhamdullilah kita mendapati ada kesamaan dari hasil Kompas dan data (internal BPN) yang kita temukan dari 2,5 bulan yang lalu,” ujar Sandi di kawasan Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/3).
Meski demikian, Sandi mengatakan, perlu usaha lebih keras untuk mengejar ketertinggalan. Ia pun yakin mampu mengalahkan Jokowi - Ma'ruf.
“ Jadi ini satu afirmasi bahwa konsep kita bisa diterima tapi masih harus kerja keras. Saya ingatkan relawan tinggal praktis 25 hari lagi, dan di 21 hari terakhir di 24 Maret akan sprint," jelasnya.
"Angka kita terus mengejar dan kita fokus memberikan solusi kepada masyarakat. Saya semakin yakin punya peluang baik (kalahkan Jokowi-Ma'ruf),” tambahnya.
Mantan Wagub DKI ini mengaku bersemangat mengejar Jokowi - Ma'ruf saat mengetahui selisih elektabilitas mulai menipis di angka 11 persen pada survei internal BPN. Sandi memprediksi persaingan antara kedua paslon akan ketat di akhir-akhir masa kampanye.
ADVERTISEMENT
“Saya melihat waktu dua bulan lalu sudah sangat semangat dengan hasil yang sama. Per hari ini saya berharap angkanya jauh lebih baik dan ini menjadi penyemangat kita tinggal itungan minggu, empat minggu lagi tanggal 17 April,” ujarnya.
Oleh karena itu, Sandi berharap agar relawan dan masyarakat bergerak untuk memenangkan dirinya dan Prabowo. Sebab, Sandi menganggap tidak mempunyai kekuatan seperti rival mereka.
“Nah ini memang yang menjadi prediksi kita di injury time ini di last minute ini yang jelas kita akan dorong dan kita akan kerahkan semua kemampuan relawan karena kita tidak punya perangkat desa kita tidak punya, gubernur kita tidak punya,” tandas Sandi.
Data survei Litbang Kompas Maret 2019 menunjukkan, elektabilitas Jokowi - Ma'ruf memperoleh 49,2 persen, Prabowo - Sandi memperoleh 37,4 persen suara, dan sisanya 13,4 persen menyatakan masih rahasia atau belum memilih.
ADVERTISEMENT
Jika dibandingkan dengan survei Desember 2018 lalu, maka elektabilitas Jokowi - Ma'ruf menurun dari 52,6 persen menjadi 49,2 persen. Sementara elektabilitas Prabowo - Sandi menguat dari 32,7 persen menjadi 37,4 persen.
Data ini juga menunjukkan adanya perubahan suara pemilih selama enam bulan terakhir. Dalam survei Desember 2018, jarak elektabilitas Jokowi - Ma'ruf dan Prabowo - Sandi sekitar 19,9 persen, sementara pada survei Maret menunjukkan jarak keduanya menyempit menjadi 11,8 persen. Artinya selama enam bulan terakhir, ada pergeseran dukungan dari Jokowi - Ma'ruf dan Prabowo - Sandi.