Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Sandi soal Anggaran Kunker DPRD Naik 2.000%: Tujuannya Mungkin Banyak
22 November 2017 19:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Usulan anggaran kunjungan kerja (kunker) DPRD DKI Jakarta dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPBD) 2018, tercatat mencapai Rp 107 miliar. Besaran itu naik dua ribu persen dari anggaran tahun sebelumnya yakni Rp 4,5 miliar.
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku tak mempermasalahkan kenaikan anggaran yang digunakan untuk kunjungan dalam negeri itu, sepanjang pemanfaatan dana itu untuk kemajuan DKI Jakarta.
"Sebagai mitra eksekutif, mereka harus punya referensi terhadap kemajuan-kemajuan kota lain. Mereka ingin mendapatkan komparasi dengan metropolis-metropolis yang lain. Dan kita hargai sekali, apresiasi sekali," kata Sandi di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (22/11).
Sandi berpendapat, salah satu hal yang mempengaruhi besaran dana yang diajukan itu adalah volume kunjungan anggota DPRD yang jauh lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.
"Karena mungkin kunjungannya lebih banyak, frekuensinya lebih banyak, tujuannya mungkin banyak. Dan kita berharap kunjungan tersebut bisa memperkaya diskusi kita, untuk memastikan pembangunan Jakarta ke depan," ucap Sandi.
ADVERTISEMENT
Diberitakan sebelumnya, DPRD menyebut besaran anggaran kunker itu naik drastis berdasarkan rincian angka Keputusan Gubernur No 190 Tahun 2017 yang ditandatangani Plt Gubernur Sumarsono. Penyesuaian anggaran juga dilakukan dengan berlandaskan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18/2016 tentang Perangkat Daerah.
Untuk diketahui, dalam RAPBD 2018 diatur pula anggaran untuk kunjungan sister city di luar negeri sebesar Rp 968 juta, yang rencananya akan dilakukan 5 kali. Besaran anggaran kunjungan ke luar negeri itu mengalami penurunan, dibanding yang tercatat dalam APBD-P 2017 yakni Rp 1,7 miliar.