Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 Ā© PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
Angka kemenangan 62 persen yang diumumkan Prabowo pada 17 April lalu kini menjadi pertanyaan. Dari mana dasar penghitungannya?
ADVERTISEMENT
Politikus Demokrat Andi Arief bahkan menyindir dengan kalimat setan gundul sebagai pembisik Prabowo. Apa yang disampaikan Andi ini membuat ramai dan menjadi trending di media sosial.
Sejumlah wartawan kemudian menanyakan perihal angka 62 persen ini ke Sandiaga Uno atau yang akrab disapa Sandi.
"Tadi sempat ditanyakan oleh media asing, Pak Prabowo menyatakan malam itu info yang didapat 62, jadi tentunya kita perlu hormati itu adalah informasi yang dia terima, yang dia yakini dan kalau ada tuduhan si setan gundul ini kita cari siapa tuh si setan gundul," jelas Sandi di Rumah Kertanegara, Jakarta, Senin (6/5).
Sandi menjelaskan, lalu kemudian apakah informasi itu valid soal angka 62 persen? Pastinya informasi itu yang membuat Prabowo yakin dan membuat pernyataan di publik.
ADVERTISEMENT
"Informasi tersebut yang membawa kepercayaan Pak Prabowo membuat pernyataan pada malam itu tanggal 17 april. Tadi ditanya juga oleh media asing, Pak Prabowo menjawab itu informasi yang dia terima," ungkap Sandi.
"Dan hari ini C1 Pak Djoksan (Djoko Santoso) tadi memberikan update 02 di C1 yang sudah diproses oleh BPN ada di 58 persen. Berarti nanti ya kita akan lihat sesuai dengan progres pengumpulan karena ini masih sekitar 50-an persen," tutup dia.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola RpĀ 14.659Ā triliun.