Sandi soal Gubernur Bali Tolak Wisata Halal: Sudah Ada Kok

12 Maret 2019 15:15 WIB
clock
Diperbarui 20 Maret 2019 20:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres 02 Sandiaga Uno. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres 02 Sandiaga Uno. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ide cawapres 02 Sandiaga Uno mengembangkan wisata halal di Pulau Bali ditolak sejumlah pihak, termasuk Gubernur Bali I Wayan Koster dan pelaku usaha. Mereka menilai Bali memiliki ciri wisata berbasis budaya.
ADVERTISEMENT
Menyikapi penolakan itu, Sandi berpendapat Bali sebenarnya telah memulai wisata halal. Hal itu tampak dari destinasi hingga penginapan yang ditawarkan di Bali. Destinasi wisata religi di Bali, ia mencontohkan, makam Habib Ali Bin Umar Bafaqih di Desa Loloan Barat, Jembaran, Bali.
"Wisata halal sudah ada kok di Bali. Tadi seperti wisata religi yang saya kunjungi, ada beberapa hotel syariah di Denpasar yang okupansinya di atas 90 persen. Ada beberapa rumah makan halal yang selalu dikunjungi," ujar Sandi usai bertemu sejumlah nelayan di Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana, Bali, Selasa (12/3).
Menurut Sandi, permintaan wisata halal ini juga terus meningkat. Saat ini, Sandi mengklaim, ada sekitar 1,8 miliar umat Muslim yang aktif berwisata. Bali menurutnya memiliki potensi untuk mengembangkan jenis wisata halal. Sebab menurutnya tuntutan pasar wisata semakin luas.
Suasana ruas jalan yang lengang di wilayah Desa Adat Tuban, Badung, Bali. Foto: Antara/Fikri Yusuf
Apalagi, Sandi menerangkan pengembangan wisata halal itu juga telah dilakukan Tokyo, Jepang, hingga Bangkok, Thailand. Kedua wilayah itu kini mulai menawarkan wisata halal untuk para pelancong.
ADVERTISEMENT
"Menurut saya, dan tambahan harapan itu agar bisa melihat kepada Tokyo, Bangkok yang sekarang bersolek untuk lebih banyak menghadirkan muslim friendly destination. Karena itu tuntutan dari pasar," ucapnya.
Dia sepakat bahwa Bali merupakan tempat wisata berbasis budaya. Namun, tak ada salahnya melebarkan sayap dengan menawarkan jenis wisata halal yang didukung oleh seluruh stake holder.
"Ya saya bicara setelah 17 April ya. Saya yakin semuanya sepakat untuk memajukan pariwisata di Bali dan segmentasinya beda-beda. Bali will always be Bali, nothing gonna change that its a great destination," kata Sandi.
Gubernur Bali I Wayan Koster. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Sebelumnya, Gubernur Bali Koster menolak ide wisata halal yang diutarakan Sandi. Ia menilai wisata halal justru mempersempit nilai wisata Bali. Selain itu, konflik persoalan halal juga tidak pernah ada di Bali.
ADVERTISEMENT
"Saya kira enggak perlu lagi kami mengembangkan brand yang justru itu mempersempit dan mengecilkan branding yang sebelumnya sudah ada. Sudah sangat cocok buat Bali yaitu pariwisata budaya, kita enggak perlu begitu (wisata halal di lokasi tertentu). Selama ini tanpa label halal, kan enggak ada masalah, kan kita semua tahu," ujar Koster di Denpasar, Selasa (26/2).