Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Sandi soal Lomba Ngaji dan Bahasa Arab: Harus Belajar dari Kiai Ma'ruf
14 September 2018 17:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Cawapres Sandiaga Uno menjawab tantangan kubu Jokowi-Ma'ruf Amin untuk berdebat dengan menggunakan bahasa Arab dan sekaligus mengaji. Sandi mengatakan, ia enggan menanggapi tantangan yang dilontarkan Sekjen PKB Abdul Kadir Karding.
ADVERTISEMENT
Sebab, jika terus ditanggapi, akan memicu perpecahan.
“Jadi saya enggak akan berkomentar sama hal-hal yang negatif. Terima kasih Pak Karding, tentunya ini juga mungkin ajakan kita semua untuk menggunakan pilpres ini untuk tidak saling menjatuhkan,” kata Sandi usai menghadiri kongres GMKI, di Bogor Green Forest, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/9).
Justru Sandi mengatakan, jika ingin pandai mengaji dan berbahasa Arab, alangkah baiknya semua pihak belajar kepada cawapres Jokowi, KH Ma’ruf Amin. Sandi mengatakan, Ma’ruf adalah ulama besar sekaligus guru bagi semua orang.
“Kalau untuk urusan ngaji, salat, kita semua harus belajar sama Pak Kiai Ma’ruf. Beliau adalah ulama, guru kita” ujar mantan Wagub DKI Jakarta itu.
Sandi melanjutkan, jika ingin belajar tentang bagaimana pemerintahan yang kuat dan ketahanan bangsa, hal itu bisa didapat dari sosok Prabowo Subianto. Sedangkan, tentang perekonomian dan wirausaha bisa didapat dari Sandi.
ADVERTISEMENT
“Kalau tentang ketahanan bangsa, pemerintahan yang kuat ya merupakan kekuatannya Pak Prabowo. Saya bisa menawarkan kewirusahaan, ini yang menjadi pilihan buat semuanya, bukan kita melakukan kontes seperti itu yang kemungkinan akan memecah belah,” tegas Sandi.
Sandi menilai, debat pilpres harusnya tetap menggunakan bahasa Indonesia. Sehingga, semua masyarakat dapat memahami apa yang disampaikan oleh calon presiden dan wakil presiden yang akan dipilih.
“(Pakai) bahasa Indonesia. Kita dari tadi Sabang sampai Merauke, semua mengerti bahasa Indonesia. Kita harus jaga jati diri bangsa kita, gunakan bahasa indonesia dan karena kita ingin menjangkau, memberikan sosialisasi pemahaman kepada seluruh rakyat Indonesia tentang keadaan ekonomi kita terkini,” ucap Sandi.