Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sandi soal Maju Pilpres: Siapa pun Harus Siap Jika Diminta, tapi Belum Saatnya
9 September 2022 8:09 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Dalam menjalankan tugas dan fungsi salah satunya adalah kita mendapatkan aspirasi dari pemangku kepentingan. Dari masyarakat, kepala desa, sampai ke tokoh masyarakat, tokoh lokal, tokoh politik, tokoh ekonomi," kata Sandi di Gedung DPR Senayan, Kamis (8/9) malam.
"Ini kita tampung aspirasinya, dan setiap individu yang diminta untuk memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara, harus siap. Mau jauh ketua RT, kepala desa, apa pun itu selama kita berpedoman kita memberikan kontribusi yang terbaik bagi bangsa dan negara," imbuh dia.
Sandi juga menjelaskan, ia hadir di acara PPP sebagai Menparekraf. Sehingga apabila ada usulan terkait dirinya maju capres, ia akan menyerahkan hal itu kepada partai.
"Saya selalu datang berdasarkan undangan, dan undangan datang dari berbagai macam kalangan. Dari tokoh ekonomi, tokoh budaya, tokoh masyarakat yang berhubungan dengan stake holder ekonomi pariwisata dan kreatif. Dan rata-rata memiliki keinginan adanya perbaikan keberlanjutan dari kepulihan [pandemi]," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Saya selalu sampaikan bahwa saya siap untuk memberikan dorongan agar kepulihan ini terus kita lanjutkan dan tentunya apresiasi yang disampaikan kepada saya. Saya terima kasih. Dan harapannya disampaikan dan kita tampung. Dan mengenai politik semuanya adalah ranah partai, dan konstitusi kita mengarahkan hal itu. Partai yang akan menetukan keputusan politik tersebut," lanjut dia.
Sandi berpendapat siapa pun harus siap apabila mendapat keinginan maju capres dari publik mau pun partai. Tetapi ia menekankan belum saatnya maju di Pilpres 2024.
Ia mengatakan hingga saat ini pun belum ada bahasan terkait hal tersebut dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
"Belum [ada pembahasan] setelah saya sampaikan siapa pun harus siap jika diminta saatnya, pada saat itu. Waktu itu Pak Prabowo yang meminta gabung di Gerindra, meminta saya maju di DKI, meminta saya untuk mendampingi beliau di 2019. Pada saatnya kita harus siap. Tapi kan ini belum saatnya. Kita kan masih tugas di kementerian," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Saya akan terus berkomunikasi dengan beliau kalau [memang akan maju di Pilpres]. Tapi kan belum saatnya [bahas] politik. Kita sekarang saatnya bekerja untuk menyelesaikan tugas-tugas kita. Ada dua tahun lagi di pemerintahan ini. Terutama berkaitan dengan masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat," sambungnya.
Lebih lanjut, Sandi memastikan hubungannya baik dengan Prabowo yang sudah dideklarasikan sebagai bakal capres di 2024 Gerindra. Menurutnya, tak ada kerenggangan di antara keduanya.
"Kita bicara dengan sangat cair. Kebetulan kita berdua menandatangani kerja sama bilateral dengan Filipina, kita tanda tangan berdua di satu meja. Dan diskusi kami lancar, saya sampai tanya ada arahan dari beliau? [Katanya] tidak ada. Fokus di kementerian di tugas yang menurut beliau sangat baik sudah kita laksanakan," terangnya.
ADVERTISEMENT
"Saya juga memuji kinerja Pak Prabowo itu sangat baik dan mendapatkan apresiasi dari luar negeri dati dunia, bukan hanya di masyarakat. Jadi hubungan kita memang baik. Memang saya ini masuk ke ranah publik ini karena diajak oleh Pak Prabowo. Mulai dari 2014 saya sebagai jubir, sampai saat akhirnya bergabung di partai di 2015," pungkas dia.
Saat silaturahmi dengan para tokoh dan pengurus PPP DIY di Banguntapan, Kabupaten Bantul, Selasa (30/8), Sandiaga Uno menyatakan siap maju Pilpres 2024. Hal ini diungkap Sandiaga menanggapi tokoh PPP DIY yang menilai dirinya punya kans untuk maju di 2024.
Jawaban tersebut sempat membuat Sandiaga dikritik dan disindir sejumlah kader Gerindra. Seperti Desmond J Mahesa dan Ahmad Muzani.
ADVERTISEMENT