Sandi soal Mural Wajah Anies: Bagus, Agak Kekinian

31 Juli 2018 15:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandi di Balai Kota (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandi di Balai Kota (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Warganet dihebohkan dengan gambar mural wajah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang disebut-sebut dilukis oleh petugas PPSU. Dalam foto yang berbeda, terlihat gambar wajah Anies yang menjadi referensi ditempel di tembok, sementara gambar wajah Anies yang digambar terlihat tidak simetris.
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno merespons santai ramainya gambar mural wajah Anies. Menurutnya, gambar mural itu malah terlihat bagus dan lebih kekinian.
"Bagus (mural) ini, bagus. Tetap bagus menurut saya. Agak kekinian," kata Sandi saat ditanya wartawan di Gedung SMESCO, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (31/7).
Meski demikian, Sandi menyarankan Anies untuk lebih sering tampil ke publik agar petugas PPSU dapat sering bertemu dengan Anies. Apalagi, kata Sandi, Anies juga terlihat sedikit berbeda karena berat badannya yang turun cukup drastis.
"Tapi kalau dilihat, kita tetap tahu bahwa itu (gambar) Pak Anies. Tapi memang mungkin (bisa jadi) pemicu dia agar lebih sering tampil supaya PPSU-nya tahu bahwa Pak Anies sudah kurusan, sudah turun 15 kg lebih. Ini gemuk banget. Pak Anies itu sudah turun 15 kg," tuturnya sambil tertawa.
ADVERTISEMENT
Sandi tetap meminta masyarakat untuk mengapresiasi karya PPSU. Menurutnya, itu merupakan partisipasi dari masyarakat yang harus dihargai.
"Justru keterlibatan masyarakat itu yang perlu kita hargai. Engagement kan, kita ingin public private people partnership," kata Sandi.
Sandi mengungkapkan, Pemprov DKI tidak menggunakan jasa pelukis untuk melukis mural karena ia ingin adanya partisipasi dari masyarakat untuk memeriahkan Asian Games. Untuk itu, Sandi justru berharap para pelukis termotivasi untuk berpartisipasi.
"Kita ingin keterlibatan masyarakat. Kalau pelukis itu, tentunya kita harapkan mereka yang lebih profesional itu juga terpanggil gitu loh. Kalau semuanya pemerintah yang pakai APBD untuk menggaji mereka semua juga bisa. Tapi kita tidak mendapatkan partisipasi dari masyarakat," pungkasnya.