Sandi soal Penganiayaan Ratna Sarumpaet: Ini Hal yang Sangat Biadab

2 Oktober 2018 15:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fadli Zon menjenguk Ratna Sarumpaet setelah dikabarkan dianiaya di Bandung pada 21 September 2018 (Foto: Twitter @fadlizon)
zoom-in-whitePerbesar
Fadli Zon menjenguk Ratna Sarumpaet setelah dikabarkan dianiaya di Bandung pada 21 September 2018 (Foto: Twitter @fadlizon)
ADVERTISEMENT
Aktivis perempuan Ratna Sarumpaet diduga mengalami penganiayaan oleh orang tak dikenal yang menyebabkan wajahnya babak belur. Calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno mengaku telah melihat gambar wajah Ratna setelah diberitahu oleh Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
"Saya lagi cari kabar. Kemarin saya ditunjukkan Pak Prabowo, gambar Ibu Ratna dalam keadaan sangat menyedihkan," kata Sandi di Thamrin City, Jakarta Pusat, Selasa (2/10).
Menurut Sandi, Prabowo akan berkoordinasi langsung dengan Ratna untuk mengetahui penyebab pengeroyokan tersebut. Dugaan sementara, kata Sandi, Ratna diancam untuk tidak menceritakan kondisinya tersebut kepada orang lain.
"Bu Ratna dalam ketakutan yang luar biasa dan trauma. Ceritanya beliau dilakukan tindakan kekerasan. Beliau seorang emak-emak, seorang nenek diancam untuk tidak bercerita tentang keadaannya. Kita perlu veriifikasi lagi," ucap dia.
Twitter Rachel Maryam mengabarkan peristiwa yang menimpa Ratna Sarumpaet, Selasa (2/10/2018). (Foto: Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
Twitter Rachel Maryam mengabarkan peristiwa yang menimpa Ratna Sarumpaet, Selasa (2/10/2018). (Foto: Twitter)
Penganiayaan yang dialami Ratna, kata Sandi, merupakan tindakan yang sangat keji terhadap seorang ibu-ibu. Padahal, Ratna merupakan seorang aktivis yang mempunyai visi misi untuk kemajuan Indonesia di masa depan
ADVERTISEMENT
"Ini hal yang sangat biadab yang dilakukan terhadap ibu-ibu. Saya lihat beliau ini patriot, punya visi untuk Indonesia ke depan. Tapi jalan yang ditempuh mungkin tidak sesuai dengan beberapa kelompok masyarakat beberapa golongan," tutur Sandi.
"Ada saran berbeda pendapat boleh dan sangat-sangar tidak bisa diterima gunakan kekerasan," pungkasnya.
Sandi di Jakarta great sale 2018 (12/8). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandi di Jakarta great sale 2018 (12/8). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Sebelumnya, foto-foto Ratna dengan wajah lebam tersebar luas di media sosial. Diduga Ratna mengalami penganiayaan, namun sampai saat ini polisi belum menerima laporan terkait penganiayaan Ratna.