Sandi Tanggapi Politisi PDIP yang Persilakan PPP Cabut Jika Tak Jadi Cawapres

15 Agustus 2023 2:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
Menparekraf sekaligus Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno menyambangi Pondok Pesantren Al-Muhajirin 3, Purwakarta. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf sekaligus Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno menyambangi Pondok Pesantren Al-Muhajirin 3, Purwakarta. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
PPP masih berusaha memperjuangkan Ketua Bappilu mereka, Sandiaga Uno, agar bisa menjadi cawapres Ganjar. Namun menurut Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, partainya akan memberikan kesempatan kepada PPP untuk mempertimbangkan ulang kerja sama mereka jika nantinya Sandi ternyata tak jadi cawapres.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Sandiaga mengaku santai. Ia justru mempertanyakan jika ia yang dipilih oleh Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mendampingi Ganjar. Apalagi, kata Sandi, tugas seorang cawapres itu berat.
"Saya justru memikirkan bagaimana kalau digandeng oleh PDIP untuk menjadi wakil Pak Ganjar karena tugasnya sangat berat. Tugasnya adalah meyakinkan masyarakat bagaimana memilih sebuah gagasan yang berpihak kepada anak muda," kata Sandi di Jakarta, Senin (14/8).
Menparekraf sekaligus Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno menyambangi Pondok Pesantren Al-Muhajirin 3, Purwakarta. Foto: kumparan
Menurut Sandi, tantangan lainnya adalah karena saat ini pemilih didominasi oleh anak muda. Sehingga ia juga harus memikirkan bagaimana caranya bisa menggaet hati anak-anak muda.
"Memilih sebuah gagasan yang berpihak pada harga-harga murah, memilih sebuah gagasan yang mengedepankan persatuan, bukan pertanyaan-pertanyaan yang saling menjatuhkan. Ini yang jadi tugas saya," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Karena itulah, Sandi mengaku tak ingin berspekulasi soal posisi cawapres ini. Sebab, menurutnya, penetapan capres-cawapres bergantung pada keputusan para pimpinan partai termasuk Megawati dan Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono.
Sementara itu, Sandi menyebut saat ini ia akan fokus pada isu-isu utama agar generasi milenial dan generasi Z bisa tertarik memilih PPP. Misalnya seperti pemulihan ekonomi, percepatan pembangunan, penciptaan peluang usaha, hingga lapangan kerja.
"Karena keputusan dan kekuasaan itu kan adalah wewenang Yang Maha Kuasa, jadi saya enggak mau berandai-andai. Saya akan fokus pada hal-hal positif saja untuk menarasikan apa yang kita tawarkan kepada masyarakat," tandasnya.