Sandi: UMKM Jual Souvenir Asian Games, Harus Izin INASGOC

27 Maret 2018 21:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno  (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemilik Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tidak bisa sembarangan menjual souvenir Asian Games 2018. Sebab dalam menjual marchandise resmi harus seizin dari Indonesia Asian Games Organizing Committee (INASGOC).
ADVERTISEMENT
Namun, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, ia justru ingin souvenir Asian Games juga bisa dikelola oleh UMKM.
"Jadi pertama-tama kita ingin bahwa Asian Games ini bisa disuplai dan disokong juga oleh para UMKM-UMKM ini dapat orderan. Tapi karena peraturan yang memang ketat sekali, kita harus memastikan bahwa merchandise-merchandise ini dapat persetujuan dulu dari INASGOC," ujar Sandi di Gedung Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi DKI Jakarta, Jalan Ir. H Juanda, Jakarta Pusat, Selasa, (27/3).
"Karena memakai logo Asian Games itu tidak bisa sembarangan. Harus berbayar," imbuhnya.
Sandi mengaku, ia terus berkoordinasi dengan Ketua INASGOC Erick Thohir terkait hal tersebut. Harapannya ada kesepakatan dengan INASGOC perihal pelibatan UMKM dalam Asian Games.
ADVERTISEMENT
“Ini yang kita harapkan bahwa dalam pembicaraan kita dengan INASGOC, tercapai sebuah kesepakatan bahwa kita bisa melibatkan UMKM juga dari segi berpartisipasi di Asian Games,” kata.
Sandi menyebutkan, penyelenggaraan Asian Games seharusnya bisa menjadi salah satu ajang bagi UMKM untuk 'naik kelas'. Untuk saat ini, Sandi mengaku telah mendapatkan dukungan dari Erick Thohir usai membahas hal tersebut secara mendalam.
“Kita nanti teknisnya ada di deputi yang mengurusi itu, Pak Francis Wanandi. Jadi kita harapkan UMKM ini bisa dilibatkan,” tambahnya.
Sandi berpendapat, jika merchandise Asian Games dikelola oleh perusahaan besar, hal tersebut ia anggap tidak adil. Untuk itu, ia berharap bisa memberikan kesempatan bagi UMKM untuk ikut berpartisipasi.
“Kalau misalnya yang dapat perusahaan-perusahaan besar, akhirnya sangat tidak adil menurut kami. Dan sangat tidak memberdayakan bagi UMKM,” ungkap Sandi.
ADVERTISEMENT