Sandiaga Hadiri Lebaran Betawi, Ingatkan Pantun Sudah Diakui UNESCO

21 Mei 2023 11:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf Sandiaga Uno di Lebaran Betawi 2023, Monas, Minggu (21/5/2023). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf Sandiaga Uno di Lebaran Betawi 2023, Monas, Minggu (21/5/2023). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Menparekraf Sandiaga Uno menghadiri acara Lebaran Betawi 2023 di kawasan Monumen Nasional (Monas) Minggu (21/5). Sandiaga hadir untuk menyapa warga Jakarta mewakili Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
“Saya ditugaskan Pak Presiden langsung untuk menghadiri acara ini, beliau menyampaikan pesan karena tidak bisa hadir di sini karena masih di Hiroshima untuk KTT G7,” kata Sandiaga saat memberikan sambutan di acara Lebaran Betawi, Minggu (21/5).
Sesuai tema acara, Sandiaga hadir dengan menggunakan pakaian Sadariah khas Betawi berwarna putih. Ia berkeliling lokasi acara sambil sesekali bercengkrama dengan masyarakat hingga tokoh publik yang hadir.
“Saya dipesani langsung sama beliau (Jokowi) tolong disapa masyarakat di sini untuk menunjukkan bahwa kita menjunjung tinggi ukhuwah islamiyah kita, ukhuwah watoniah kita, ukhuwah insaniah kita,” lanjutnya.
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Fauzi Bowo di acara Lebaran Betawi 2023 di Monas, Minggu (21/5/2023). Foto: Haya Syahira
Di tengah sambutannya, Sandiaga sempat menyapa Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Fauzi Bowo yang sudah hadir lebih dulu.
“Karena ini ada engkong saya di sini tentunya Pak Haji Fauzi Bowo, terima kasih sudah hadir, dulu gubernur periode 2007-2012 dan masih menjadi orang tua kita juga,” kata Sandiaga.
ADVERTISEMENT
"Senang banget ngeliat engkong sehat di sini, mudah-mudahan panjang umur," imbuh Sandi.
Sandi menutup sambutannya dengan pantun yang menjadi ciri khas masyarakat betawi ketika bercengkrama. Ia pun berpesan agar tradisi turun temurun saling berbalas pantun ini bisa terus dilestarikan.
“Karena pantun ini sudah mendapatkan penghargaan UNESCO ya sebagai warisan budaya tak benda, jadi ini harus dipakai terus di setiap acara kita biar kagak lupa,” tutup Sandi.
Berikut pantun dari Sandi:
Jalan ke Monas pakai bajaj bertiga
Sambil membawa roti buaya
Meriahkan Lebaran Betawi 2023
Gencarkan masyarakat berbudaya
Pantun ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda tanggal 17 Desember 2020, pada sesi ke-15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis.
ADVERTISEMENT
Nominasi Pantun yang diajukan secara bersama oleh Indonesia dan Malaysia ini menjadi tradisi budaya Indonesia ke-11 yang diakui oleh UNESCO, setelah sebelumnya Pencak Silat diinskripsi sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tanggal 12 Desember 2019.