Presiden Jokowi Sudah 4 Minggu Batuk, Efek Polusi Udara DKI?

14 Agustus 2023 16:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
Suasana Jakarta difoto dari atas gedung Perpusnas terlihat samar karena polusi udara, Selasa (25/7/2023).  Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Jakarta difoto dari atas gedung Perpusnas terlihat samar karena polusi udara, Selasa (25/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri ad intern ESDM, Sandiaga Uno, mendukung langkah pemerintah untuk memperbaiki kualitas udara di Jabodetabek yang menjadi sorotan selama satu minggu terakhir.
ADVERTISEMENT
Politikus PPP ini menyebut, Presiden Jokowi sudah 4 minggu mengalami batuk-batuk.
"Presiden minta dalam waktu satu minggu ini ada langkah konkret karena Presiden sendiri sudah batuk, katanya sudah hampir 4 minggu beliau [batuk], belum pernah merasakan seperti ini," kata Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/8).
Presiden Jokowi batuk saat pidato di rakernas PBB, Rabu (11/1/2023). Foto: Dok. PBB
Ia mengatakan, kondisi yang dialami Jokowi bisa saja karena kualitas udara yang buruk.
"Dan kemungkinan, dokter menyampaikan ada kontribusi daripada udara yang tidak sehat dan kualitasnya buruk," ungkapnya.
Sandiaga mengakui kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya semakin buruk. Apalagi ia rutin olahraga lari di ruang terbuka.
"Jadi langkah tegas pemerintah untuk secara cepat melakukan pembatasan-pembatasan polusi baik dari aspek transportasi maupun industri ini tentu harus kita dukung agar juga kesehatan masyarakat semakin baik karena fasilitas transportasi publik sudah semakin baik ini layaknya harus kita berikan langkah-langkah insentif," tuturnya.
Suasana Jakarta difoto dari atas gedung Perpusnas terlihat samar karena polusi udara, Selasa (25/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Meski begitu, Sandi yakin kualitas udara di Jabodetabek bisa kembali ke tingkat yang sehat. Apalagi, Beijing yang juga terkenal kualitas udaranya pernah buruk bisa mengembalikan kualitas udaranya jadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
"Saya sangat yakin dengan kolaborasi pemerintah, dunia usaha kita bisa juga memperbaiki kualitas udara di Jakarta karena sangat berdampak secara jangka panjang terhadap kesehatan masyarakat kita," pungkasnya.