Sandiaga Uno: Hubungan dengan Prabowo 2 Jempol

21 Januari 2023 20:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto menerima buku 1500 Inspirasi: Jelajah Perjalanan Sandiaga Uno yang berisi catatan perjalanan semasa kampanye pilpres tahun 2019. Foto: Twitter/@sandiuno
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto menerima buku 1500 Inspirasi: Jelajah Perjalanan Sandiaga Uno yang berisi catatan perjalanan semasa kampanye pilpres tahun 2019. Foto: Twitter/@sandiuno
ADVERTISEMENT
Isu Sandiaga Uno akan pindah ke PPP memicu pertanyaan baru terkait hubungan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra itu dengan Ketum Prabowo Subianto. Sandiaga memastikan hubungannya dengan Prabowo baik-baik saja.
ADVERTISEMENT
"Dua jempol," kata Sandiaga menanggapi hubungannya dengan Prabowo usai menghadiri acara Genpro Pasundan di Hotel Zest, Kota Bandung, Sabtu (21/1).
Sandiaga juga enggan berkomentar jauh terkait kemungkinan PPP akan mencalonkannya sebagai capres. Menurutnya, selalu muncul kesalahpahaman setiap kali berkomentar soal hal itu.
"Tetapi yang penting komunikasi politik, silaturahmi ini akan terus berjalan. Apalagi kita memasuki tahap-tahap terakhir dari tahapan pemilu dan konstelasi demokrasi," ujarnya.
Menurut Sandiaga, urusan capres dan segala isu jelang Pemilu 2024 akan ditangani Prabowo selaku pimpinan partai.
"Tadi saya jawab bahwa kita sudah berbagi tugas. Hal tersebut akan ditangani pimpinan dan saya tidak akan memberikan tambahan komentar karena ternyata setiap kali saya menjawab, banyak yang disalahartikan dan banyak kesalahpahaman," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam sejumlah kesempatan, Sandiaga sering menghadiri acara yang digelar PPP. Hal itulah yang membuat isu Sandiaga akan pindah partai dari Gerindra ke PPP semakin santer.
Plt Ketum PPP Mardiono mengatakan pihaknya membuka diri kepada setiap tokoh yang ingin bergabung dengan partainya. Namun, enggan melakukan apa yang disebutnya mencabut tanaman yang ditanam di lahan orang lain.
"Karena beliau, Pak Sandiaga Uno itu masih menjadi kader Partai Gerindra, ya. Oleh karena itu, ya, tidak etis kalau kami kemudian mencabut tanaman yang tumbuh di lahan orang lain," kata Mardiono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/1),