news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sang Ayah Utang Sana-Sini demi Sang Peraih Emas Asian Games Rio Rizki

28 Agustus 2018 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rio Rizki Dermawan usai dapat emas di Asian Games 2018. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rio Rizki Dermawan usai dapat emas di Asian Games 2018. (Foto: Alan Kusuma/kumparan)
ADVERTISEMENT
Senyum semringah tergurat di wajah Rio Rizki Darmawan, atlet termuda dalam laga final nomor dayung kelas ringan delapan putra di ajang Asian Games 2018.
ADVERTISEMENT
Pria kelahiran Sigi, Sulawesi Tengah, pada 27 November 1998 silam itu, meraih medali emas bersama Tanzil Hadid, Muhad Yakin, Jefri Ardianto, Ali Buton, Ferdiansyah, Ihram, Ardi Isadi, Ujang Hasbulah.
Di usianya yang belia dan berhasil membuat Indonesia bangga, Rio semestinya layak mendapat perhatian lebih. Pasalnya, belum genap 20 tahun, prestasi Rio di tingkat nasional maupun internasional, patut diacungi jempol.
Rio Rizky Darmawan, Atlet Dayung peraih medali emas Asian Games dan keluarga menerima KPM PKH.  (Foto: Dok. Kemensos)
zoom-in-whitePerbesar
Rio Rizky Darmawan, Atlet Dayung peraih medali emas Asian Games dan keluarga menerima KPM PKH. (Foto: Dok. Kemensos)
Saat ini, Rio tercatat sebagai Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) 2018. "Harapan kami ke pemerintah, kalau bisa anak kami diperhatikan, sama keluarga kami juga, dengan keadaan Rio yang hebat sekarang, kami berasal dari orang susah, minta diperhatikan saja dari pemerintah," ujar ibunda Rio, Rasna, saat dihubungi kumparan, Selasa (28/8).
Rio Rizky Darmawan, Atlet Dayung peraih medali emas Asian Games dan keluarga menerima KPM PKH.  (Foto: Dok. Kemensos)
zoom-in-whitePerbesar
Rio Rizky Darmawan, Atlet Dayung peraih medali emas Asian Games dan keluarga menerima KPM PKH. (Foto: Dok. Kemensos)
Setelah mengetahui Rio menjadi salah satu atlet dayung yang lolos dan masuk dalam kontingen Merah-Putih di Asian Games 2018, tanpa pikir panjang, ayah Rio, Nasir, langsung berangkat dari Sigi menuju Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, imbuh Rasna, suaminya membutuhkan perjuangan keras agar bisa mendapatkan tiket pesawat. "Ini biaya suami saya ke Palembang pergi nonton (Rio) pakai biaya sendiri, sampai utang-utang ke luar. Emang kami enggak dibiayai, enggak difasilitasi. Uang dari pribadi. Tapi kami nonton terus sampai dia masuk final," terangnya.
Atlet dayung putra Indonesia meraih medali emas pada laga final nomor dayung kelas ringan delapan putra di Jakabaring Spot Citu, Palembang,  Sumatera Selatan, Jumat (24/8/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet dayung putra Indonesia meraih medali emas pada laga final nomor dayung kelas ringan delapan putra di Jakabaring Spot Citu, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/8/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
"Setelah dia menang, dia enggak bisa berkata apa-apa lagi. Dia (Rio) menangis, apalagi kita sudah lama enggak bertemu, sekitar setahun Rio berlatih di Belanda," sambung Rasna.
Prestasi Rio jauh sebelum Asian Games tak perlu diragukan. Semisal: Juara 4 Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) PPLP Tahun 2014 di Makassar; meraih sekeping perak di POPNAS XII Jawa Barat; menyumbang dua medali emas di Kejuaraan Nasional Dayung antar PPLP Tahun 2015 di Ambon; dan mendapat sekeping perunggu di Pekan olahraga Nasional XIX 2016 di Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Itupun belum di ajang internasional: Meraih medali perak di ajang South East Asian Rowing Federation (SEARF) di Vietnam pada 2017 dan menyumbang dua emas di Asian Cup II pada 2018. Terakhir, sumbangan emas kembali ditorehkan di Asian Games 2018 bersama timnya.
Sertifikat yang pernah diraih Rio Rizky Darmawan. (Foto: Dok. Kemensos)
zoom-in-whitePerbesar
Sertifikat yang pernah diraih Rio Rizky Darmawan. (Foto: Dok. Kemensos)
Kepada kumparan, Rasna bersedia menceritakan bagaimana keseharian anaknya sebelum menjadi atlet. Apa betul Rio hobi berenang dan mendayung?
Putra sulung dari empat bersaudara itu, sebelumnya hanya seorang alumni SMA Negeri Olahraga Tadulako (SMANOR), Sulawesi, yang sering membantu ayah-ibunya bekerja di kebun cokelat.
"Saya 'kan ibu rumah tangga, suami saya buruh tani cokelat. Si Rio membantu, jadi memang dia enggak punya hobi apa-apa, apalagi dayung. Nah, pada tahun 2014, sekitar dia umur 16 tahun, Rio direkomendasikan sama kepala sekolahnya buat jadi atlet dan ikut pelatihan di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sulawesi Tengah," kata Rasna.
Medali yang pernah diraih Rio Rizky Darmawan. (Foto: Dok. Kemensos)
zoom-in-whitePerbesar
Medali yang pernah diraih Rio Rizky Darmawan. (Foto: Dok. Kemensos)
Rasna begitu bersyukur setelah Rio betul-betuk menemukan bakatnya yang sempat terpendam. Seluruh keluarga bahkan mendukung Rio menjadi atlet berprestasi, agar bisa terus mengibarkan Merah-Putih di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Dan, rupanya, bakat atlet di keluarga Rasna tak berhenti di Rio. Adik Rio, Roi Fitriawan, mulai mengikuti jejak kakaknya. Kini, Roi yang masih berusia 13 tahun, sudah direkomendasikan menjadi atlet dayung dan mendapat pelatihan di PPLP Sulawesi Tengah.
"Kalau adiknya yang baru lulus Sekolah Dasar itu dia postur tubuhnya besar, memang suka olahraga, ya tentu kami dukung, supaya melanjutkan prestasi Rio," ujar Rasna.
Sertifikat yang pernah diraih Rio Rizky Darmawan. (Foto: Dok. Kemensos)
zoom-in-whitePerbesar
Sertifikat yang pernah diraih Rio Rizky Darmawan. (Foto: Dok. Kemensos)
Atlet dayung putra Indonesia meraih medali emas pada laga final nomor dayung kelas ringan delapan putra di Jakabaring Spot Citu, Palembang,  Sumatera Selatan, Jumat (24/8/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet dayung putra Indonesia meraih medali emas pada laga final nomor dayung kelas ringan delapan putra di Jakabaring Spot Citu, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/8/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Kerinduan Rasna terobati tatkala Rio pulang kampung ke Sigi pada Sabtu (25/8) setelah meraih emas sehari sebelumnya. Di Sigi, Rio bertemu dengan seluruh keluarga, bersenda-gurau dengan ketiga adiknya, dan menceritakan seluruh pengalamannya selama mengikuti Asian Games kepada seluruh masyarakat Sigi.
ADVERTISEMENT
Untuk saat ini, Rasna tak menampik keluarganya membutuhkan uluran dana dari pemerintah. Setidaknya, ia menginginkan putranya tak hanya terus berlatih, namun difasilitasi mendapat beasiswa hingga tabungan pendidikan.
Atlet dayung putra Indonesia meraih medali emas pada laga final nomor dayung kelas ringan delapan putra di Jakabaring Spot Citu, Palembang,  Sumatera Selatan, Jumat (24/8/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet dayung putra Indonesia meraih medali emas pada laga final nomor dayung kelas ringan delapan putra di Jakabaring Spot Citu, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (24/8/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Mungkin, kata Rasna, untuk sementara, bonus hadiah berupa uang yang diberikan untuk Rio nanti, akan ditabung demi masa depan pendidikan Rio. "Untuk pendidikannya, Rio bilang juga uang itu untuk orang tua, untuk adiknya, membantu keluarga," imbuhnya.
Bantuan bedah rumah dari Dana Desa untuk keluarga Rio Rizky Darmawan. (Foto: Dok. Kemensos)
zoom-in-whitePerbesar
Bantuan bedah rumah dari Dana Desa untuk keluarga Rio Rizky Darmawan. (Foto: Dok. Kemensos)
Bantuan bedah rumah dari Dana Desa untuk keluarga Rio Rizky Darmawan. (Foto: Dok. Kemensos)
zoom-in-whitePerbesar
Bantuan bedah rumah dari Dana Desa untuk keluarga Rio Rizky Darmawan. (Foto: Dok. Kemensos)
Selain bantuan PKH yang didapatkan, keluarga Rio juga termasuk dalam penerima Rastra (beras sejahtera) dan bedah rumah dari Program Dana Desa. Program itu ditujukan bagi setiap kepala keluarga yang memiliki rumah sederhana. Hingga kini, pembangunan rumah Rio belum rampung.
ADVERTISEMENT
"Semoga pemerintah setelah Asian Games ini bisa membantu," pungkas Rasna.