Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Santorini Diguncang 200 Gempa Dalam 24 Jam, PM Yunani Minta Warga Tetap Tenang
4 Februari 2025 4:49 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pulau Santorini di Yunani diguncang 200 gempa dalam 24 jam terakhir. Gempa terkuat terjadi pada Minggu (2/2) sore dengan kekuatan 4,6 magnitudo yang melanda perairan antara Santorini dan Amorgos.
ADVERTISEMENT
Santorini merupakan pulau wisata yang terkenal karena pemandangan tebingnya yang cantik. Pulau di laut Aegea ini melingkar di sekitar kaldera gunung berapi bawah laut.
Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis meminta masyarakat untuk tetap tenang. Ia menyebut para ahli sudah melakukan pemantauan terkait fenomena tersebut.
"Saya ingin meminta penduduk pulau kami untuk tetap tenang," kata Mitsotakis dikutip dari AFP, Selasa (4/2).
Dipicu Aktivitas Tektonik
Pihak berwenang dan para ahli mengatakan gempa tersebut dipicu oleh aktivitas tektonik bukan vulkanik atau aktivitas gunung berapi. Meski begitu, Profesor Geofisika di Universitas Thessaloniki Aristotle, Kostas Papazachos, mengatakan gempa lebih besar dapat terjadi di Santorini karena laut di sekitarnya merupakan rumah bagi beberapa garis patahan.
"Itulah sebabnya ada beberapa langkah pencegahan yang diberlakukan, tepatnya untuk membatasi dampak gempa bumi yang lebih kuat," kata Papazachos.
ADVERTISEMENT
"Ketika ada rangkaian gempa di dekat Anda yang begitu jelas, begitu intens, Anda harus sedikit berhati-hati, justru karena selalu ada risiko terjadinya hal itu," tambahnya.
Tim penyelamat telah dikerahkan ke pulau tersebut untuk mengantisipasi bencana yang mungkin terjadi. Beberapa area telah dinyatakan terlarang karena risiko longsor.
Sekolah-sekolah yang ada di Santorini maupun pulau-pulau di sekitarnya telah diminta untuk diliburkan hingga Jumat (7/2).
Otoritas Yunani juga telah meminta orang-orang untuk menghindari pertemuan besar di ruang tertutup dan menjauh dari pelabuhan dan bangunan terbengkalai tertentu. Mereka juga didesak untuk mengosongkan kolam renang.
Inggris dan Prancis mengeluarkan peringatan perjalanan, mendesak warga negara mereka untuk mengikuti saran dari pejabat setempat.