Santri di Bangkalan Meninggal Dunia Akibat Dikeroyok Senior, Polisi Selidiki

10 Maret 2023 20:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang santri berinisial BT (16) warga Desa Buluk Agung, Kecamatan Klampis, Bangkalan, Madura, meninggal dunia pada Selasa (7/3) lalu. Ia meninggal diduga karena dianiaya oleh seniornya.
ADVERTISEMENT
Direktur Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ittihad Bangkalan, Gus Malik membenarkan adanya kabar meninggalnya santri Ponpes Darul Ittihad.
"Itu pada malam nisfu sya'ban kita salat berjemaah kemudian baca Yasin setelah itu salat Isya. Di situlah ada waktu istirahat, kemudian terjadilah musibah itu," kata Gus Malik, Jumat (10/3).
Gus Malik mengaku dia tak mengetahui detail kejadian penganiayaan tersebut. Dia hanya mendapat laporan dari pihak keluarga pondok bahwa ada seorang santri meninggal dunia.
Gus Malik mengatakan, usai dikeroyok, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Geger, Bangkalan.
Usai peristiwa penganiayaan, pihak Ponpes langsung membuat laporan ke Polsek Geger yang kemudian ditangani Polres Bangkalan.
Pihak kepolisian pun memanggil sebanyak 17 santri untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi oleh penyidik. "Delapan orang sudah pulang semalam," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Gus Malik menegaskan bahwa pihak ponpes melarang keras adanya tindakan penganiayaan atau hukuman fisik kepada para santri.
Dia menerangkan bahwa hukuman kepada para santri yang melakukan kesalahan lebih bersifat akhlak. Seperti membaca ayat suci Al-Quran, menghafalkan, dan membersihkan lingkungan.
"Kami pihak pesantren sangat terpukul dan bersedih. Kami turut berbela sungkawa kepada keluarga korban," ungkapnya.
Sementara itu, AKP Bangkit Dananjaya Kasatreskrim Polres Bangkalan belum memberikan keterangan lebih lanjut.
Dia mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman dan penyelidikan atas kasus penganiayaan di lingkungan ponpes Darul Ittihad Bangkalan.
"Sebentar, saya masih prarekontruksi," katanya.