Santri di Banyuwangi yang Koma Usai Dianiaya 6 Seniornya Meninggal Dunia

2 Januari 2025 19:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mayat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mayat. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
AR (14) santri di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, yang dianiaya oleh enam orang seniornya hingga koma meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Kasatreskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Andrew Vega, mengatakan AR mengembuskan napas terakhirnya di ICU RSUD Blambangan, Banyuwangi, pada Kamis (2/1) siang.
"Betul, meninggal di RSUD. Sekira pukul 13.50 WIB," kata Andrew saat dikonfirmasi, Kamis (2/12).
AR meninggal setelah menjalani perawatan selama enam hari setelah dianiaya enam seniornya.
"Kalau tempat dimakamkan di mana sementara kami belum monitor, mungkin akan dibawa keluarga pulang," ujarnya.
Ia menegaskan, proses hukum terhadap kasus penganiayaan ini akan terus berjalan. "Tetap berjalan, untuk para pelaku sudah ditahan di Mapolresta," ucapnya.
AR terbaring koma di RSUD Blambangan, Banyuwangi, akibat dianiaya oleh enam seniornya. Santri asal Buleleng, Bali, ini diduga dianiaya di dalam lingkungan pesantren pada Jumat (27/12) sekitar pukul 22.00 WIB.
ADVERTISEMENT
"Ini pidana 170 KUHP, jadi korban adalah seorang santri di bawah umur," kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra kepada wartawan, Kamis (2/1).
Belum dijelaskan detail terkait penganiayaan itu. Rama mengungkapkan bahwa korban mengalami sejumlah luka di muka dan badannya.
Enam orang senior yang melakukan pengeroyokan itu empat di antaranya berusia dewasa dan dua lainnya berusia anak-anak. Para pelaku berinisial HR (17), IJ (18), MR (19), S (18), WA (15) dan Z (18).