Santri di Makassar Meninggal Dunia Usai Dianiaya Orang Tak Dikenal

1 Oktober 2024 17:45 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pengeroyokan Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pengeroyokan Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
ADVERTISEMENT
Rahmat (15), seorang santri Pondok Pesantren Ahlul Qur'an, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dikabarkan meninggal dunia setelah dianiaya sejumlah orang tidak dikenal.
ADVERTISEMENT
Polisi tengah menyelidiki kasus ini.
"Iya benar, telah terjadi penganiayaan menyebabkan korban (seorang santri) meninggal," kata Kapolsek Tamalanrea, Kompol Muhammad Yusuf M, kepada kumparan, Selasa (1/10).
Peristiwa ini terjadi di atas jembatan penyeberangan Lantebung, Bira, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Senin (30/9) malam, sekitar pukul 23.00 WITA.
Penganiayaan itu bermula saat korban dan dua orang temannya keluar dari pondok malam-malam. Mereka pergi ke jembatan penyeberangan untuk duduk-duduk.
Tiba-tiba, mereka didatangi dan diserang oleh sejumlah pelaku. Korban tak sempat kabur dan terus dihajar para pelaku. Rekan korban sendiri lolos, kabur dan pulang ke pondok untuk mencari pertolongan.
Tapi nahas nyawa korban tidak dapat tertolong. Dia dinyatakan meninggal dunia saat dirawat di pondok pesantren.
ADVERTISEMENT
Personel Polsek Tamalanrea langsung ke lokasi usai mendapatkan laporan tersebut.
"Kami langsung ke lokasi olah TKP dan memeriksa saksi-saksi," sambungnya.
Belum diketahui identitas para pelaku dan motifnya melakukan penganiayaan terhadap korban. M Yusuf menyebut, terduga pelaku dalam pengejaran kepolisian.