Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
7 Ramadhan 1446 HJumat, 07 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Santri Ponpes di Bandung Diduga Aniaya-Lecehkan Santriwati, lalu Tewas Dibacok
6 Maret 2025 16:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Seorang santri pondok pesantren di Desa Mekarsari, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, berinisial A (14 tahun), tewas setelah kena bacok. Dia meninggal usai terlibat dalam cekcok menggunakan senjata tajam dengan santri lainnya, dari pondok pesantren yang sama.
ADVERTISEMENT
Cekcok dipicu karena ada dugaan A telah menganiaya dan melecehkan santriwati berinisial FF di asrama putri dan ia kabur.
Kapolsek Ibun, Iptu Deny Fourtjahjanto, mengatakan insiden ini terjadi pada Rabu (5/3), sekitar pukul 01.30 WIB. Peristiwa bermula saat ada ribut-ribut di lingkungan asrama perempuan ponpes itu. Rupanya, A diduga menganiaya santri putri berinisial FF (20).
“Kondisinya di asrama putri ada yang jerit-jerit sekitar jam 01.30 WIB. Kondisinya santri inisial A menganiaya santriwati,” jelas Deny saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (6/3).
A yang kabur dicari oleh orang-orang di ponpes. Sementara santriwati FF menderita sejumlah luka akibat dianiaya A.
Oleh karena itu, seorang santri putra lainnya, berinisial FH (23), ambil peran membawa FF ke rumah sakit terdekat guna mendapat perawatan medis. Sedang kebanyakan santri di ponpes lainnya memburu keberadaan A.
ADVERTISEMENT
“Santriwati FF berdarah, luka bacokan celurit. Ada lima luka tusukan. Si A kabur,” imbuhnya.
Ternyata, di perjalanan menuju rumah sakit terdekat, FH melihat A. FH menghampiri A sembari membekal senjata tajam juga, dan keduanya terlibat cekcok.
“Di tengah jalan, santri FH melihat si santri A yang menganiaya santriwati ini. Karena masih pada bawa senjata tajam, ribut, langsung ditebas. Akhirnya baik santriwati yang dianiaya sama si A ini masuk ke mobil semua dua-duanya (dibawa ke rumah sakit),” ujar Deny.
Usai menebas A, FH berinisiatif menyerahkan diri ke Polsek Ibun. Polisi pun melakukan pemeriksaan dan penyelidikan awal.
Adapun A yang sempat dirawat di RS, kata Deny, dilaporkan meninggal pada Rabu pagi sekitar pukul 06.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pemeriksaan, saat di asrama putri pesantren, A diduga tak hanya menganiaya FF dengan senjata tajam, tapi juga melakukan perbuatan pelecehan seksual kepadanya.
“Jadi dua kejadian, dua TKP, dua korban, dua tersangka, sebenarnya,” ujar dia.
“Jadi yang ngebacok awal itu A, korban santriwati FF; yang ngebacok si A di jalan ini inisialnya FH. Semuanya masih santri (ponpes) yang sama. Santri FH menyerahkan diri ke Polsek,” jelas Deny.
Dia juga menyampaikan, kini kasus di atas telah dilimpahkan ke Satreskrim Polresta Bandung untuk penyelidikan lebih lanjut.