Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Santunan Korban Tewas Ledakan Smelter Morowali Ditambah Jadi Rp 600 Juta
26 Desember 2023 18:06 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) akan menambah jumlah uang santunan kepada pekerja yang meninggal dunia saat ledakan tungku smelter pengolahan nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).
ADVERTISEMENT
Dari sebelumnya 48 kali dari upah pokok terendah di Kawasan IMIP Rp 3.675.000 atau setara Rp 176.400.000, kini menjadi Rp 600 juta per orang.
Hal tersebut disampaikan langsung Media Relations Head PT IMIP, Dedy Kurniawan. Ia menyebut, jumlah santunan bertambah karena sebagai tanggung jawab dan kepedulian perusahaan kepada karyawan.
"Besaran santunan yang diberikan PT IMIP sebesar Rp 600 juta untuk masing-masing korban meninggal dunia," kata Dedy dalam keterangan tertulisnya yang diterima kumparan, Selasa (26/12).
Lanjut Dedy, santunan ini akan diserahkan PT IMIP secara simbolis kepada perwakilan ahli waris dari pihak keluarga korban meninggal. Sedangkan, bagi korban non-fatality, santunan yang diberikan sesuai dengan kasusnya masing-masing.
"Kalau yang korban luka-luka jumlah santunannya itu bervariasi," ujarnya.
Dedy sebut bahwa pemberian santunan kepada korban sebenarnya telah dilakukan. Tapi, jumlahnya belum keseluruhan. Jumlah santunan awal, sebesar Rp 25 juta per orang bagi setiap korban meninggal dunia. Termasuk biaya pengantaran jenazah hingga tiba di rumah keluarga masing-masing.
ADVERTISEMENT
Sementara, korban-korban yang masih mendapat perawatan intensif di RSUD Morowali di Bungku, PT IMIP juga telah memberikan jaminan bahwa biaya pengobatan ditanggung sepenuhnya.
Dan tak hanya itu saja, selama perawatan PT IMIP juga memastikan seluruh kebutuhan korban selama di rumah sakit, akan terpenuhi, baik fisik maupun psikis.
"Ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian kepada mereka yang telah menjadi korban," ujarnya.
Sebelumnya diketahui, hingga hari ini Selasa (26/12) tercatat korban yang meninggal dunia berjumlah 18 orang. Di antaranya 10 orang tenaga kerja Indonesia dan 8 tenaga kerja asing asal Tiongkok. Sementara yang masih diberikan perawatan medis sebanyak 41 orang.