Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan yang diterima, jasad korban yang ditemukan tim kemudian dikeluarkan dari dek kapal. Lalu, jasad dievakuasi ke RSCM untuk proses autopsi.
"Berkat sinergi dan kerja sama antara Basarnas bersama unsur SAR gabungan, akhirnya korban kita temukan siang ini. Dan saya mewakili pemerintah mengucapkan turut berbela sungkawa atas musibah yang menimpa diri korban," ujar Kepala Kantor pencarian dan Pertolongan Jakarta sekaligus SAR Mission Coordinator, Hendra Sudirman, Sabtu (7/11).
Hendra menuturkan proses pencarian hari ini dimulai pukul 07.00 WIB, dengan membagi dua area pencarian. SRU pertama melakukan penyisiran menggunakan RIB luas area 0,28 NM², kemudian SRU kedua melakukan penyelaman apabila memungkinkan dengan radius 20 meter dari lokasi kejadian.
Proses pencarian juga melibatkan puluhan personel SAR gabungan, yang terdiri dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, Polair Barhakam Polri, Polair Polda Metro Jaya, Bakamla RI, KSOP Kali Adem, dan Nelayan.
Kejadian tenggelamnya KM Bina Rejeki ini terjadi pada Jumat (6/11) kemarin, dengan membawa 14 orang yang baru saja selesai melakukan bongkar muat dari Pelabuhan Muara Angke. Rombongan ini kemudian menuju Pelabuhan Muara untuk naik docking.
ADVERTISEMENT
Namun, sekitar pukul 10.00 WIB, KM Bina Rejeki ini menabrak kapal yang sudah karam di sekitar alur pintu masuk pelabuhan, sehingga mengakibatkan KM Bina Rejeki terbalik. Mereka pun akhirnya melompat ke laut, termasuk kapten kapal dan 12 ABK berhasil menyelamatkan diri.
Namun, satu ABK bernama Minal Aidin (50) tidak kunjung muncul ke permukaan. Dan jasadnya akhirnya berhasil ditemukan hari ini.