Sarah Gilbert, Penemu Vaksin AstraZeneca, Diabadikan dalam Boneka Barbie

5 Agustus 2021 14:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dame Sarah Catherine Gilbert. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Dame Sarah Catherine Gilbert. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan mainan raksasa, Mattel, baru saja meluncurkan koleksi boneka Barbie yang didedikasikan bagi para perempuan yang turut berjasa dalam melawan pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Penemu vaksin corona Oxford/AstraZeneca, Sarah Gilbert, turut menjadi salah satu sosok yang diabadikan dalam bentuk boneka Barbie. Terlihat boneka tersebut menggunakan kacamata hitam dengan setelan berwarna genap. Tak lupa juga rambut berwarna kemerahan terlihat sangat mirip dengannya.
Beberapa waktu lalu, ia sempat ramai diperbincangkan setelah mendapatkan standing ovation saat pertandingan tenis di ajang Wimbledon. Ini merupakan apresiasi atas kerja keras dan kontribusinya dalam mengembangkan vaksin COVID-19.
Dengan adanya representasi perempuan dari dunia sains ini, Gilbert berharap agar dapat menginspirasi para perempuan muda di luar sana tentang betapa pentingnya berkarier di lingkup sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) di dunia ini.
“Saya bersemangat untuk menginspirasi generasi perempuan berikutnya ke dalam karier STEM dan berharap anak-anak yang melihat Barbie saya akan menyadari betapa pentingnya karier dalam sains untuk membantu dunia di sekitar kita,” katanya, dikutip dari The Guardian.
ADVERTISEMENT
Selama ini mungkin banyak orang yang tidak begitu familiar dengan profesi yang ia jalani sebagai ahli vaksin. Sehingga, ia juga berharap melalui boneka ini maka bisa membuka peluang bagi perempuan yang juga ingin berkarier sepertinya.
“Keinginan saya adalah boneka saya akan menunjukkan kepada anak-anak karier yang mungkin tidak mereka sadari, seperti seorang ahli vaksin," tambahnya.
Selain ahli vaksin asal Inggris ini, koleksi Barbie ini juga menghadirkan tokoh perempuan lainnya, yaitu petugas kesehatan AS Amy O'Sullivan dan Dr Audrey Cruz, dokter Kanada dan juru kampanye Dr Chika Stacy Oriuwa, peneliti biomedis Brasil Dr Jaqueline Goes de Jesus, dan Dr Kirby White.