Saran BMKG Jika Terjadi Gempa dan Ada di Gedung Tinggi, Jangan Langsung Turun

15 Januari 2022 14:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orang-orang panik usai gempa di MMC Tower Jenderal Sudirman, Jakarta.  Foto: Dok. Ramadhan
zoom-in-whitePerbesar
Orang-orang panik usai gempa di MMC Tower Jenderal Sudirman, Jakarta. Foto: Dok. Ramadhan
ADVERTISEMENT
Koordinator Bidang Informasi Gempa bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Iman Fatchurochman memberikan saran kepada masyarakat saat terjadi gempa jika berada di gedung tinggi.
ADVERTISEMENT
Langkah pertama yang harus dilakukan masyarakat adalah tidak panik saat terjadinya gempa, dan segera mencari tempat perlindungan di dalam sekitar gedung yang memiliki struktur kuat. Dia mencontohkan prosedur untuk pegawai BMKG di Kemayoran Jakarta jika terjadi gempa.
“Jika ada gempa yang kuat yang berdampak di Jakarta otomatis yang dilakukan oleh pegawai kita itu pasti akan berlindung dulu jika ada guncangan, misalkan di dekat tiang atau di dekat struktur yang kuat atau di bawah meja kalau lagi kerja,” kata Iman saat dihubungi kumparan, Sabtu (15/1).
Setelah guncangan gempa sudah tidak ada, diharapkan kepada pegawai untuk segera menuju ke titik evakuasi di luar gedung yang telah disediakan.
“Setelah proses itu baru menuju ke tempat evakuasi atau titik kumpul, karena kita sudah menyediakan ruang titik kumpul di ruang terbuka,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Iman mengungkapkan bahwa saat ini BMKG juga telah memiliki sistem pengukur kerusakan jika terjadi gempa yang akan berdampak pada gedung-gedung tinggi nantinya.
“Jadi sebenarnya kita ada sistem pengukur untuk melihat bila ada kerusakan di masing-masing lantai. Jadi tiap kejadian misalkan yang berdampak ke Jakarta kita akan melihat apakah ambang batas guncangan itu sudah terlampaui apa belum,” ungkapnya.
“Jadi sementara yang kejadian kemarin masih di bawah ambang batas di gedung kita, jadi makanya tidak ada dampak ya di gedung BMKG,” kata dia.