Satgas: 23% Kasus Corona Omicron Telah Negatif, Tak Bisa Tularkan Lagi

6 Januari 2022 19:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
Kemenkes telah mendeteksi 254 kasus COVID-19 varian Omicron per Kamis (6/1). Dari jumlah tersebut, 15 kasus di antaranya merupakan transmisi lokal.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyatakan, pasien corona Omicron diketahui telah melakukan mobilitas ke provinsi lain.
Berdasarkan hasil tracing yang dilakukan Kemenkes dan jajarannya, sebanyak 23 persen di antaranya telah dinyatakan negatif COVID-19.
"Sejauh ini kasus transmisi lokal melakukan mobilitas antarprovinsi. Tracing dilakukan, 23 persen kasus Omicron telah negatif dan tidak lagi memiliki kemampuan menular di masyarakat," jelas Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis (6/1).
Imbas dari menyebarnya varian Omicron, kasus aktif corona di Indonesia mulai menanjak lagi. Per hari ini, jumlah kasus aktif pun sudah kembali menembus 5.000, tepatnya 5.195 kasus.
Meski kasus aktif meningkat, angka kematian akibat COVID-19 menurun. Hal ini terlihat juga dari tingkat keterisian rumah sakit dan ICU yang turun.
ADVERTISEMENT
"Terdapat 2 indikator penurunan, angka kematian menurun 14 hari terakhir. Walaupun harian cenderung fluktuatif. Jika 2 minggu lalu 8 dalam sehari, saat ini 4 dalam sehari," ungkap Wiku.
Demi mencegah penularan varian Omicron, pemerintah Indonesia akan melarang masuk sementara WNA dari 14 negara mulai Jumat (7/1) besok.
Adapun 14 negara yang dimaksud ialah Afrika Selatan, Botswana, Norwegia, Prancis, Angola, Zambia, Zimbabwe, Malawi, Mozambik, Namibia, Eswatini, Lesotho, Inggris, dan Denmark.