Satgas COVID-19: Kepatuhan Protokol Kesehatan di Sumatera dan Papua Rendah

18 Januari 2021 12:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Personel Dit Samapta Polda Sumut Bripda Tika Sinaga memberikan bantuan sembako dan masker kepada warga kurang mampu di Medan, Sumatera Utara, Selasa (21/4). Foto: ANTARA FOTO/Septianda Perdana
zoom-in-whitePerbesar
Personel Dit Samapta Polda Sumut Bripda Tika Sinaga memberikan bantuan sembako dan masker kepada warga kurang mampu di Medan, Sumatera Utara, Selasa (21/4). Foto: ANTARA FOTO/Septianda Perdana
ADVERTISEMENT
Program vaksinasi COVID-19 1di Indonesia telah dimulai sejak 13 Januari 2021. Meski program vaksinasi sudah berjalan, masyarakat diminta tetap patuh protokol kesehatan seperti memakai masker dan jaga jarak.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19, kepatuhan masyarakat di sejumlah daerah menjalankan protokol kesehatan justru menurun. Satgas menyebut kepatuhan masyarakat di Sumatera dan Papua paling rendah dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Masih ada 85 kabupaten/kota yang kepatuhan kurang dari 60 persen untuk pakai masker. Paling banyak Sumatera dan Papua. Ini jadi PR kita bersama untuk tingkatkan kepatuhan protokol kesehatan (memakai) masker di Sumatera dan Papua," ujar Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, Dr. Sonny Harry B Harmadi, dalam diskusi virtual BNPB, Jakarta, Senin (18/1).
Seorang siswa SD dengan masker di wajahnya berjalan meninggalkan sekolah usai melakukan pendaftaran ulang pada hari pertama sekolah di Jayapura, Papua. Foto: Gusti Tanati/ANTARA FOTO
Sementara kepatuhan menjaga jarak, kata Sonny, juga menurun kurang dari 60% di sejumlah wilayah. Lagi-lagi, warga di Sumatera dan Papua yang kepatuhannya rendah soal menjaga jarak.
ADVERTISEMENT
"Untuk jaga jarak kepatuhan kurang dari 60 persen sekitar 87 kabupaten/kota, mayoritas di Sumatera dan Papua," ucapnya.
Ia menilai rendahnya kepatuhan protokol kesehatan tersebut lantaran aspek sosial masyarakat di Sumatera dan Papua yang senang berkumpul.
"Kami lihat pertama biasanya masyarakat senang kumpul. Kemudian juga kekerabatan tinggi, mereka sulit buat patuhi prokes," kata Sonny.
Infografik jangan sembarangan pakai masker saat pandemi corona. Foto: kumparan
Untuk itu, Sonny menyatakan Satgas akan terus meningkatkan edukasi protokol kesehatan melalui 63 ribu duta perubahan perilaku. Selain itu, kembali mengaktifkan posko-posko protokol kesehatan di level komunitas.
"Kami coba dorong lagi kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan, mengingatkan bahwa vaksinasi dan 3M adalah 2 hal yang tidak bisa dipisahkan. Pengetahuan masyarakat terhadap 3M sudah tinggi, bahkan hampir 100 persen, tapi kepatuhan belum maksimal," tutupnya.
ADVERTISEMENT