Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Laporan investigasi Majalah Tempo bersama Klub Jurnalis Investigasi dan Indonesia Corruption Watch (ICW) mengungkap pengadaan alat tes COVID-19 bermasalah.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan itu disebutkan puluhan rumah sakit mengembalikan ratusan ribu alat tes COVID-19 kepada BNPB. ICW menemukan dugaan potensi kerugian negara sekitar Rp 170 miliar dari pengadaan alat tes tersebut.
Satgas COVID-19 memberikan penjelasan lengkap terkait hal ini.
Dalam dokumen yang diterima dari Satgas, Senin (15/3), terdapat kronologi detail proses pengadaan dan distribusi alat tes COVID-19 dari mulai reagen hingga VTM (viral transport medium) dari Sansure. Memang ada sejumlah permasalahan yakni tidak berfungsinya ratusan ribu alat, dan disampaikan transparan di dokumen ini.
Berikut kronologi lengkap versi Satgas COVID-19, yang sebelumnya berbentuk Gugus Tugas (Gugas):
April 2020
Penawaran sebesar 500 ribu alat tes namun Surat Pesanan menyesuaikan stok yang tersedia. Sehingga jumlah pengadaan 499.200 Test Reagen PCR, RNA, dan VTM dari PT Mastindo Mulia.
ADVERTISEMENT
April-Mei 2020
Bersama Litbangkes Kemenkes melakukan distribusi 499.200 test kit ke 88 lab di 31 provinsi
Agustus 2020
Ditemukan sejumlah 473.984 RNA Sansure tidak bisa digunakan di beberapa lab. Untuk reagen PCR dan VTM bisa digunakan oleh lab
Agustus - Desember 2020
BNPB bersama Gugus Tugas (Gugas) dan Litbangkes menindaklanjuti hasil audit BPKP dengan membuat surat penarikan le laboratorium penerima. Sampai dengan 31 Desember 2020 ditarik sebanyak 202.560 Test dari 26 lab. Sisa 271.424 Test RNA bisa digunakan lab atau dikembalikan ke Dinkes provinsi untuk dilakukan distribusi.
Akhir Desember 2020
BNPB bersama Gugas melakukan redistribusi sejumlah 337.280 Test RNA merek Sansure ke 12 lab
Januari-Maret 2021
Redistribusi sejumlah 65.280 Test ke 4 lab.
ADVERTISEMENT
"Stok per Maret RNA Sansure 0," demikian petikan dokumen tersebut.
PT Mastindo Mulia pun telah menandatangani Pakta Integritas terkait pengadaan dan distribusi ini. Berikut bunyinya: