Satgas Pangan Polri Tinjau Pasar di Jatim: Harga Beras Turun, Ayam-Telur Tinggi

23 Maret 2024 22:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satgas Pangan Polri tinjau pasar di Jawa Timur. Foto: Dok. Polri
zoom-in-whitePerbesar
Satgas Pangan Polri tinjau pasar di Jawa Timur. Foto: Dok. Polri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satgas Pangan Mabes Polri bersama Polda Jawa Timur meninjau Pasar Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur. Peninjauan ini dilakukan untuk mengecek harga dan ketersediaan bahan pokok penting (bapokting) jelang Idul Fitri 1445 H.
ADVERTISEMENT
Kasubsatgas Distribusi Pangan Mabes Polri, Kombes Teddy Suhendyawan Syarif, mengatakan langkah ini merupakan tindak lanjut beredarnya informasi di media sosial terkait kenaikan harga bahan pokok.
"Kita memantau, melihat harga di pasar saat ini permasalahan-permasalahan yang viral di media sosial. Bahwa ternyata beberapa komoditi seperti beras sudah turun, kemudian kebutuhan bahan pokok lainnya sudah turun," kata Teddy dalam keterangannya, Sabtu (23/3).
Kendati demikian, Teddy mengakui masih ada sejumlah bahan pangan yang harganya masih cukup tinggi, seperti telur dan ayam.
Menurutnya, tingginya harga merupakan hal yang wajar. Sebab, tingginya permintaan menjelang Hari Raya Lebaran.
Satgas Pangan Polri tinjau pasar di Jawa Timur. Foto: Dok. Polri
"Telur masih bertahan, daging ayam masih bertahan. Itu memang wajar saja. Tidak melebihi nasional. Enggak ada temuan kenaikan. Karena ini juga permintaan dari masyarakat yang tinggi, seperti sekarang bulan puasa menjelang Idul Fitri," ungkap Teddy.
ADVERTISEMENT
Secara umum, Teddy memastikan ketersediaan bahan pokok di wilayah Jawa Timur masih mencukupi. Pengecekan sudah lebih dulu dilakukan ke pasar tradisional lain di wilayah Kediri, Mojokerto, hingga Surabaya.
"Kita cek di seluruh Jatim bahwa stok itu semuanya aman. Artinya, stok bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Bisa diambil kesimpulan bahwa semua harga di Jatim ini normal. Secara nasional itu normal, diukur dengan ukuran nasional itu normal," papar dia.
Lebih lanjut, Teddy menyebut, stabilnya harga bahan pokok ini juga berkat bantuan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam mengantisipasi potensi-potensi kenaikan harga karena kelangkaan.
"Contohnya beras, SPHP untuk ketersediaan stok atau yang lainnya, harga itu tidak boleh melebihi HET. Beras SPHP Rp10.900 per kg. Kemudian terkait masalah minyak. Minyak kita ada di NET, di komoditi itu ada TPID," pungkasnya.
ADVERTISEMENT