Satgas Pemberantasan Judi Online Ditantang Sikat Bandar Besar, Apa Berani?

27 Juni 2024 9:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Badan Advokasi Hukum dan HAM DPP Golkar Supriansa. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Badan Advokasi Hukum dan HAM DPP Golkar Supriansa. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Komisi III Fraksi Golkar DPR Supriansa meminta penegak hukum untuk segera menindaklanjuti temuan PPATK yang mengungkapkan perputaran uang di judi online sangat besar, termasuk adanya bandar yang menggerakkan dana tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya setuju jika aparat penegak hukum menindaklanjuti pernyataan Kepala PPATK di Komisi III yang menyatakan bahwa pergerakan uang di sektor judi online mencapai ratusan triliun rupiah," kata Supriansa saat dihubungi, Kamis (27/6).
"Menurut data di Indonesia tahun 2023 terdapat 168 juta transaksi dengan nilai sekitar Rp 327 triliun. Ini angka yang sangat besar. Selanjutnya tadi saya tanyakan bagaimana dugaan pencucian di bidang pertambangan dan lain-lain," tambah Supriansa.
Dia menuturkan penindakan tegas perlu dilakukan untuk menyelamatkan masyarakat dari pengaruh judi online.
"Jika kita sepakat semua berpikir bahwa ini kita lakukan demi kepentingan bangsa dan negara. Mari kita selamatkan generasi kita dari pengaruh judi online," tutup Supriansa.

Janji Kepala PPATK

Sebelumnya, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, mengatakan pihaknya akan mengusut aliran dana judi online yang mengalir ke 20 negara. PPATK menggandeng otoritas berwenang di negara yang bersangkutan guna menelusurinya.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana raker dengan Komisi III DPR, Rabu (27/6/2924). Foto: YouTube Komisi III DPR
"Sudah, sudah, kami kerja sama dengan FIU (Financial Intelligence Unit) negara lain," kata Ivan dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR di Senayan, Jakarta, Rabu (26/6).
ADVERTISEMENT
Dia juga mengungkapkan modus para bandar yang memperjualbelikan rekening bank untuk keperluan judi online. Ivan mengatakan, para bandar datang ke kampung-kampung meminta para petani hingga ibu-ibu membuat rekening bank.
"Dan segala macam mereka buka dan satu orang itu bisa mengumpulkan ribuan (rekening)," sambungnya.