Satgas PPKS UGM: Laporan Kasus Kekerasan Seksual Meningkat Cukup Signifikan

23 Juli 2024 17:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) UGM, Sri Wiyanti Eddyono. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) UGM, Sri Wiyanti Eddyono. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) UGM, Sri Wiyanti Eddyono, menyebut laporan kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun
ADVERTISEMENT
"Yang pasti naik ada peningkatan, peningkatannya cukup signifikan yang melapor karena memang kebetulan roadshow-nya banyak, satu bulan dua kali ke roadshow fakultas," kata Sri Wiyanti saat jumpa pers Konferensi Nasional "Sexual Violence in Universities: Investigating root cause problems, Prevention, and Responses" di UGM, Selasa (23/7).
Soal data peningkatan ini, Sri Wiyanti menyebut akan disampaikan saat Konferensi Nasional besok.
Menurutnya, peningkatan laporan ini menunjukkan kesadaran dan kepercayaan yang makin tinggi ke PPKS UGM. "Semakin meningkatnya kesadaran dan kepercayaan," bebernya.
Di sisi lain, laporan yang diterimanya ini tak melulu kasus yang terjadi di dalam kampus, tetapi juga di luar kampus seperti ranah domestik.
"Sedikit saja enam bulan terakhir 40 persen kasus yang masuk di UGM itu bukan kekerasan seksual dalam lingkup Tri Dharma. Nah sekarang ada kecenderungan mereka percaya itu kekerasan seksual yang di ranah domestik, yang di ranah kerja, bahwa mereka adalah masyarakat UGM yang melaporkan kekerasan seksual yang bukan dalam lingkup pendidikan," katanya.
ADVERTISEMENT
Laporan macam itu tetap diusut oleh PPKS UGM. Pihaknya membangun rujukan dan mekanisme kerja sama dengan lembaga lain.
"Jadi itu perkembangan positifnya, dari yang tidak mau melaporkan sekarang banyak pelaporannya, terus yang dilaporkan kasus kekerasan seksual yang tidak hanya dalam lingkup Tri Dharma," katanya.
"Nah kita kan menjadi bagian dari masyarakat ya. Jadi kampus bukan hanya untuk kampus, kampus itu juga ada untuk masyarakat," pungkasnya.