Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Satgas TPPO Gagalkan Pengiriman 123 WNI ke Malaysia, 11 di Antaranya Balita
9 Juni 2023 1:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) menggagalkan pengiriman ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Nunukan, Kalimantan Utara, ke Malaysia . Total ada 123 calon korban yang hendak dijadikan TKI ilegal di sana.
ADVERTISEMENT
Wakabareskrim Polri, selaku Kasatgas TPPO, Irjen Asep Edi Suheri mengatakan, tim gabungan melakukan penindakan terhadap jaringan TPPO di Nunukan pada Selasa (6/6) lalu.
"Melakukan penegakan hukum terhadap jaringan TPPO yang mengirimkan pekerja migran ilegal dengan menggunakan Kapal Pelni KM Bukit Siguntang di Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan. Selanjutnya, para pelaku diamankan dan diperiksa di Polres Nunukan," kata Asep dalam keterangan tertulis, Kamis (8/6).
Penindakan tersebut dilakukan setelah sebelumnya polisi melakukan penyelidikan atas informasi soal adanya calon TKI ilegal yang akan dikirimkan melalui Pelabuhan Tunon Taka menuju Tawau, Malaysia via laut.
Ada 51 korban yang berhasil diselamatkan dari kapal tersebut. 8 orang merupakan warga NTT, 42 warga Sulsel termasuk 11 orang balita, dan 1 orang warga Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Penindakan kemudian dilanjutkan di hari berikutnya. Pada Rabu (7/6), Satgas TPPO kembali melakukan pemeriksaan terhadap korban dari Kapal Pelni KM Bukit Siguntang. Penyalur tenaga kerja di kawasan Nunukan juga diperiksa. Hasilnya tiga orang ditetapkan tersangka.
"Dilakukan penahanan terhadap tiga tersangka penyalur pekerja migran ilegal," ucap Asep.
Satgas TPPO kemudian memulangkan 51 korban ke alamat domisili mereka masing-masing.
Terpisah, pada Kamis (8/6), Satgas TPPO kembali melakukan pemeriksaan terhadap para penumpang Kapal Pelni KM Lambelu di Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, lantaran diduga kembali terdapat para TKI ilegal dalam kapal itu.
"Tim Gabungan bersama anggota TNI wilayah Nunukan, personel BP3MI Nunukan, dan personel Pelni Cabang Nunukan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen penumpang Kapal Pelni KM Lambelu di Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan. Lalu mewawancarai singkat mereka," jelas Asep.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, dari 486 penumpang, 72 di antaranya ternyata calon TKI ilegal. "Saat ini masih dilakukan pendalaman dan pengembangan terkait jaringan pekerja migran ilegal ini," pungkas Asep.
Sehingga dari dua penindakan itu, total ada 123 orang TKI yang berhasil digagalkan pemberangkatannya ke Malaysia.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.