Satpam di Semarang Tusuk Mandor hingga Luka Parah: Dipicu Cekcok Masalah Limbah

7 Februari 2023 18:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Umar Hidayat alias Arab (kedua dari kanan) satpam di Kota Semarang yang tusuk mandor proyek. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Umar Hidayat alias Arab (kedua dari kanan) satpam di Kota Semarang yang tusuk mandor proyek. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Seorang satpam proyek bangunan di Kota Semarang menusuk mandor hingga terluka parah. Beruntung nyawa mandor masih bisa diselamatkan.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Semarang Tengah, Kompol Indra Romantika, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (5/2) sekitar pukul 21.00 WIB.
Pelaku bernama Umar Hidayat alias Arab. Kala itu, ia sedang memeriksa lokasi proyek. Namun ia mendapati banyak limbah besi yang hilang.
"Jadi pelaku ini bertanya pada pekerja, kenapa banyak limbah besi yang hilang? Karena tidak mendapat jawaban, kemudian pelaku mendatangi mandor bernama Miswanto (44)," ujar dia kepada wartawan, Selasa (7/2).
Pelaku dan korban terlibat cekcok dan berujung perkelahian. Mereka sempat dilerai oleh pekerja lain. Namun, pelaku kembali dengan membawa senjata tajam dan langsung mengejar korban lalu menusuknya.
"Korban sempat melawan dengan menggunakan potongan besi. Karena korban terjatuh, pelaku langsung menusuk tubuh dan kepala korban," jelas dia.
Ilustrasi penusukan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Akibat insiden itu, korban mengalami luka serius di tubuh dan kepalanya. Ia bahkan harus mendapat 60 jahitan di kepala.
ADVERTISEMENT
"Saat ini korban masih mendapat penanganan tim medis. Korban mendapat 60 jahitan di kepala akibat senjata tajam," kata Indra.
Polisi setelah mendapat laporan langsung bergerak cepat. Tak butuh waktu lama, Tim Resmob Polsek Semarang berhasil mengamankan pelaku.
Pelaku beserta barang bukti diserahkan ke Satreskrim Polrestabes Semarang untuk penyidikan lebih lanjut.
"Pelaku sempat mengelak. Namun dapat kami atasi hingga pelaku mengakui perbuatannya," kata Indra.