Satpam Perumahan Lokasi Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi Tak Tahu Ada Tawuran

26 November 2024 2:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Polrestabes Semarang mengeklaim siswa SMKN 4 Kota Semarang, Jawa Tengah, berinisial GRO (17) yang tewas ditembak polisi merupakan gangster yang sedang tawuran di depan kawasan Perumahan Paramount, Semarang Barat. Namun, satpam perumahan mewah itu mengaku tidak melihat adanya tawuran.
ADVERTISEMENT
"Kalau malam Minggu tawuran enggak ada, adanya yang mau riding mau touring gitu. Tapi kalau ke arah pojok tanggul enggak tahu ya. Kalau sini enggak ada (tawuran)," ujar petugas yang enggan disebutkan namanya itu, Senin (26/11).
Perumahan Paramount memang biasa dijadikan patokan tempat berkumpul banyak orang lantaran lokasinya yang strategis dan besar.
"Iya (biasa buat ancer-ancer), biasanya kalau ada tawuran pasti kita buat laporan," jelas dia.
Sebelumnya, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar mengatakan korban dan tiga temannya tergabung dalam gengster Tanggul Pojok. Mereka tawuran dengan gengster Seroja Allstar di Jalan Simongan atau di dekat perumahan Paramount pada Minggu (25/11) dini hari.
"Ketika dua geng ini melakukan tawuran muncul anggota polisi, kemudian ada upaya melerai namun ternyata anggota polisi dilakukan penyerangan hingga dilakukan tindakan tegas. Anggota itu habis kerja, melakukan penyelidikan di kantor, perjalanan pulang melintas di depan perumahan Paramount itu," ungkap Irwan.
ADVERTISEMENT
Saat itu, korban terkena tembakan di bagian pinggul dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Bahkan yang menolong korban merupakan anggota gangster lawannya.
"Yang tertembak korban kena pinggulnya. Satu catatan ketika dibawa rumah sakit yang menolong dari kelompok lawan, dari kelompok Seroja plus anggota kita itu. Makanya jam 10 pagi kan belum diketahui identitasnya, dari kelompok Seroja juga tidak mengenali," jelas dia.
Irwan menegaskan, kasus ini masih dalam tahap pengembangan. Oknum anggota polisi dari Satuan Reserse Narkoba itu kini diperiksa Paminal.
"Terkait peran anggota masih dalam sedang dilakukan oleh Paminal," kata Irwan.
Sementara itu, Wakil Kepala SMKN 4 Semarang Bidang Kesiswaan, Agus Riswantini tak percaya muridnya terlibat tawuran. Sebab, selain merupakan anggota Paskibra korban juga dikenal sebagai anak yang baik dan tidak banyak tingkah.
ADVERTISEMENT
"Anak-anak baik yang terpilih karena mereka ikut ekstra Paskibra, itu anak-anak pilihan. Tidak ada indikasi terlibat tawuran. Yang kita tahu anak-anak baik. Tidak ada catatan kenakalan," kata Agus.